A. Sel Surya PerovskiteÂ
Sel surya perovskite merupakan teknologi fotovoltaik yang berkembang pesat karena efisiensi tinggi dan biaya produksi rendah. Bahan utama sel ini adalah perovskite, sebuah kristal organik-anorganik yang memiliki struktur berlapis. Keunggulan perovskite terletak pada kemampuan menyerap cahaya yang sangat baik, memungkinkan konversi energi cahaya menjadi listrik dengan efisiensi tinggi, hingga mendekati 25%. Selain itu, proses pembuatan sel surya perovskite lebih sederhana dan fleksibel dibandingkan sel surya silikon konvensional, dengan potensi untuk dicetak pada substrat fleksibel. Namun, tantangan utamanya adalah stabilitas jangka panjang dan sensitivitas terhadap kelembaban serta oksigen, yang masih perlu ditingkatkan agar dapat diimplementasikan secara luas dalam aplikasi komersial.Â
B. Lapisan-Lapisan Pada SolarÂ
Pada sel surya perovskite, setiap lapisan memiliki fungsi spesifik dalam mendukung konversi cahaya menjadi listrik. Berikut adalah lapisan-lapisan utamanya:
1. ITO glass (Indium Timah Oksida Glass)
ITO glass (Indium Timah Oksida Glass) merupakan substrat transparan yang dilapisi dengan oksida indium timah, berfungsi sebagai elektroda depan yang memungkinkan cahaya masuk ke sel surya sambil menghantarkan elektron ke sirkuit eksternal.
2. ETL (Electron Transport Layer)
Lapisan ini bertugas mengangkut elektron yang dihasilkan oleh perovskite setelah menyerap cahaya, menuju elektroda. ETL juga memblokir hole (lubang muatan positif) untuk meningkatkan efisiensi transfer muatan. Contoh bahan ETL adalah TiOâ‚‚ atau SnOâ‚‚.
3. HTL (Hole Transport Layer)
HTL berfungsi untuk mengangkut hole (muatan positif) ke elektroda belakang, sementara menghalangi elektron. Bahan umum yang digunakan untuk HTL termasuk spiro-OMeTAD atau PTAA.
4. Back Elektroda (Katoda)