Mohon tunggu...
Natalia Br Lumban
Natalia Br Lumban Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Membaca dan Menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Larutan Asam Basa

5 Juni 2023   08:07 Diperbarui: 5 Juni 2023   08:15 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pOH = pKb + log ([OH-]/[B])

pH = 14 - pOH

pOH adalah nilai pOH larutan pKb adalah logaritma negatif dari konstanta disosiasi basa (Kb) [OH-] adalah konsentrasi ion hidroksida hasil ionisasi basa lemah [B] adalah konsentrasi bentuk molekuler basa lemah yang tidak terionisasi

Misalnya, jika Anda memiliki larutan amonia (NH3) dengan konsentrasi 0,1 M dan nilai pKb sebesar 4,75, dan menganggap bahwa ion hidroksida (OH-) terionisasi sepenuhnya, Anda dapat menghitung pH-nya sebagai berikut:

pKb = 4,75 [B] = 0,1 M [OH-] = 0,1 M (dianggap terionisasi sepenuhnya)

pOH = 4,75 + log (0,1/0,1) = 4,75 + log(1) = 4,75

pH = 14 - pOH = 14 - 4,75 = 9,25

Jadi, pH larutan amonia 0,1 M dengan pKb 4,75 adalah 9,25, menunjukkan tingkat kebasaan yang lemah.

Larutan asam dan basa dengan indikator

Penentuan larutan asam atau basa dengan menggunakan indikator merupakan metode yang umum digunakan dalam analisis kimia. Indikator adalah senyawa organik yang berubah warna tergantung pada pH larutan. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penentuan larutan asam atau basa dengan indikator:

  1. Pilih indikator yang sesuai: Pilih indikator yang memiliki rentang perubahan warna yang cocok dengan rentang pH yang diharapkan. Contoh indikator universal seperti kertas lakmus, fenolftalein, metil jingga, metil merah, bromtimol biru, atau fenol red dapat digunakan.
  2. Siapkan larutan uji: Siapkan larutan yang akan diuji. Misalnya, jika Anda ingin menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam atau basa, tambahkan beberapa tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi.
  3. Tambahkan indikator: Tambahkan beberapa tetes indikator ke dalam larutan uji. Aduk rata.
  4. Amati perubahan warna: Amati perubahan warna yang terjadi dalam larutan uji setelah ditambahkan indikator. Bandingkan dengan skala warna yang terkait dengan indikator yang digunakan. Misalnya, jika menggunakan fenolftalein, larutan akan berubah warna dari tidak berwarna menjadi merah muda pada larutan basa (pH > 8).
  5. Identifikasi sifat larutan: Berdasarkan perubahan warna indikator, identifikasi apakah larutan tersebut bersifat asam atau basa. Misalnya, jika larutan berubah menjadi merah muda saat ditambahkan fenolftalein, maka larutan tersebut bersifat basa.

Perlu dicatat bahwa penentuan dengan menggunakan indikator memberikan hasil yang kasar dan relatif, karena hanya memberikan informasi tentang rentang pH larutan secara kualitatif. Jika Anda membutuhkan pengukuran pH yang lebih akurat, sebaiknya menggunakan pH meter atau alat pengukur pH lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun