Sehingga konfigurasi elektron diartikan sebagai susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur fisik lainnya. Konfigurasi elektron menggambarkan elektron yang bergerak secara bebas dalam suatu orbital. Keadaan elektron paling stabil dicapai apabila elektron berada pada keadaan dasar, yaitu pada keadaan energi terendah.Â
Dengan demikian, dapat dibayangkan penyusunan elektron atau konfigurasi elektron dimulai dari orbital yang tingkat energinya paling rendah kemudian meningkat ke orbital yang tingkat energinya lebih tinggi.
Penulisan Konfigurasi ElektronÂ
Dalam penulisan konfigurasi elektron terdapat dua cara penulisan yaitu konfigurasi elektron berdasarkan kulit dan konfigurasi elektron berdasarkan subkulit dan orbital.
1. Konfigurasi berdasarkan kulit
Pada konfigurasi ini menggunakan rumus 2n^2, dimana n merupakan kulit atom. Artinya, setiap jumlah elektron maksimum yang menempati setiap kulit yaitu 2n^2. Contohnya n=1, artinya kulit pertama yaitu K, kemudian ganti nilai n dengan 1 sehingga dengan rumus 2n^2 hasilnya yaitu 2 karena 2.1^2 sama dengan 2. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui kulit K terdapat 2 elektron sehingga setelah kulit K terisi penuh, dilanjutkan ke kulit L, M, N, hingga seterusnya. Dimana kulit M (n=3) maksimal menampung 2.23= 16 hingga seterusnya.
2. Konfigurasi elektron berdasarkan subkulit dan orbital
Konfigurasi elektron berdasarkan subkulit dan orbital ini mengikuti tiga metode aturan. Tiga metode aturan ini yaitu aturan Aufbau, aturan Hund, dan Azaz Larangan Pauli.
1. Aturan AufbauÂ
Pada aturan Aufbau, pengisian elektron dimulai dari 1s, 2s2p, 3s3p4s, 3d4p5s, 4d5p6s dan seterusnya sesuai dengan diagramnya. Pada aturan ini, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. Subkulit bersifat stabil jika sub kulit terisi penuh dengan struktur (d^10) atau setengah penuh (d^5) sehingga struktur (d^4) atau (d^9) tidak dimiliki oleh atom.
2. Aturan Hund