Selanjutnya, Rutherford melakukan percobaan dengan hamburan sinar alfa pada lempeng emas tipis. Berkas sinar alfa ditembakkan melalui celah pada plat timbal menuju ke lempeng emas dan dihamburkan ke layar dan menghasilkan pendaran cahaya.Â
Percobaan mengenai struktur atom dilakukan lagi oleh Bohr. Bohr melalui percobaan spektrum atom hidrogennya mendapati bahwa spektrum atom bersifat diskrit atau terputus-putus. Spektrum atom yang diskrit ini, menunjukkan atom hanya memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Artinya, elektron dalam atom hanya beredar dalam lintasan dengan energi tertentu yang disebut kulit atom. Bohr dalam percobaan spektrum atom hidrogen menemukan fakta bahwa elektron dapat berpindah-pindah lintasan sambil menyerap atau melepas energi.Â
Selanjutnya atom berkembang lagi dan muncul model atom mekanika kuantum. Pada model ini, mengemukakan bahwa struktur atom terdiri dari inti atom dan elektron yang menempati ruang yang disebut dengan orbital. Hal ini dikarenakan akibat dari pergerakan elektron secara terus-menerus berpindah, maka akan sulit untuk mengetahui posisi suatu elektron dengan pasti.
1. Proton
Eugene Goldstein menemukan proton berdasarkan percobaan yang dilakukan yaitu percobaan sinar katode yang telah dimodifikasi. Dalam percobaannya ditemukan gas hidrogen yang mampu menimbulkan partikel positif paling kecil dibandingkan dengan elektron. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa partikel dari gas hidrogen disebut dengan proton.
2. Neutron
Partikel yang tidak bermuatan disebut dengan neutron, hal ini dibuktikan dengan percobaan yang dilakukan oleh J. Chadwick pada tahun 1932. Berdasarkan percobaannya, ditemukan partikel dasar ketiga yang tidak bermuatan dan terletak dalam inti.
3. Elektron
J.J Thomson merupakan fisikawan asal inggris yang menemukan elektron pertama kali pada tahun 1897. Berdasarkan eksperimennya, J.J Thomson menggunakan tabung kaca vakum dan plat logam sebagai elektrode yang ada didalamnya.