DYNAMIC NEUROMUSULAR STABILIZATION (DNS)
Kelompok I
Fazzaroby Daffa Dhaf1 , Nur Mufidah2 , Novia Jati Ramadhani3 , Natalia Kallu Zogara4
Program Study Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS) adalah pendekatan rehabilitatif yang memanfaatkan prinsip kinesiologi perkembangan untuk mengoptimalkan sistem gerakan manusia. DNS, yang dikembangkan oleh Profesor Pavel Kolar, berfokus pada pemulihan pola gerakan tubuh yang optimal dengan mengaktifkan pusat stabilisasi yang berasal dari pola gerakan bayi. Metode ini didasarkan pada prinsip-prinsip stabilitas inti, kinesiologi perkembangan, dan sistem stabilitas spinal terintegrasi (ISSS). DNS menggunakan berbagai tes fungsional untuk menilai kualitas stabilisasi postur tubuh individu dan membandingkannya dengan pola stabilisasi perkembangan yang diamati pada bayi sehat. Berdasarkan hasil penilaian, DNS menerapkan latihan rehabilitasi yang didasarkan pada posisi perkembangan, bertujuan untuk memulihkan ISSS dan meningkatkan kontrol postural.
Kata Kunci: Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS), Kinesiologi Perkembangan, Stabilitas Inti, Sistem Stabilitas Spinal Terintegrasi (ISSS), Rehabilitasi, Latihan Fungsional, Postur Tubuh.
Pendahuluan
Stabilisasi Neuromuskular Dinamis, atau "DNS" sebagaimana umumnya disebut, adalah pendekatan manual dan rehabilitatif untuk mengoptimalkan sistem gerakan berdasarkan prinsip ilmiah kinesiologi perkembangan (DK). Pengembang DNS adalah Profesor Pavel Kolar, PT, PhD, seorang fisioterapis Ceko yang telah dipengaruhi oleh "para hebat" dari Sekolah Kedokteran Manual Praha, termasuk Karel Lewit, Vladimir Janda, Vaclav Vojta, dan Frantisek Vele. DNS dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip neuromuscular yang memperhatikan koordinasi otot dalam postur tubuh yang stabil. Metode ini berfokus pada pemulihan pola gerakan tubuh yang optimal dengan melibatkan pengaktifan pusat stabilisasi yang berasal dari pola gerakan bayi. DNS serta studi-studi yang ada. DNS adalah sebuah sistem yang berfokus pada peningkatan stabilitas tubuh melalui pemulihan pola gerakan alami yang dimiliki tubuh manusia. DNS mengadopsi pola gerakan dasar bayi, yaitu pola-pola yang digunakan oleh bayi dalam mencapai perkembangan motoriknya, seperti berguling, merangkak, dan berdiri. Proses ini mendasari pembentukan stabilitas neuromuskular yang optimal pada setiap individu. DNS bertujuan untuk mengembalikan stabilitas tubuh dan meningkatkan kontrol postural dengan menggunakan prinsip-prinsip yang mendalam tentang motoric neuromuskular, dan anatomi tubuh manusia. (Frank et al., 2013)
Prinsip DNS
DNS didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut
- Stabilitas Inti: DNS menekankan pentingnya stabilitas inti yang tidak hanya bergantung pada kekuatan otot perut, melainkan juga pada koordinasi yang tepat antar kelompok otot dan regulasi tekanan intra-abdominal oleh sistem saraf pusat (CNS). Stabilitas ini penting untuk kinerja atletik yang optimal dan pencegahan cedera.
- Kinesiologi Perkembangan: Pendekatan ini berakar dari pemahaman mengenai perkembangan fungsi motorik manusia sejak masa kanak-kanak. Pola gerakan yang terbentuk selama perkembangan CNS memungkinkan kontrol postur dan gerakan yang efisien. DNS memanfaatkan pola-pola ini untuk mengoptimalkan fungsi gerakan pada individu dewasa, terutama dalam konteks rehabilitasi.
- Sistem Stabilitas Spinal Terintegrasi: Kolar mengembangkan konsep sistem stabilitas spinal terintegrasi (ISSS), yang melibatkan koordinasi antara otot-otot dalam tubuh untuk menjaga stabilitas tulang belakang. Ini mencakup peran diafragma dan otot dasar panggul dalam mengatur tekanan intra-abdominal serta memberikan stabilitas postural.(Frank et al., 2013)
Diagnosis DNS didasarkan pada perbandingan pola stabilisasi postur tubuh individu dengan pola stabilisasi perkembangan yang diamati pada bayi sehat. Satu strategi untuk menentukan postur tubuh yang optimal didasarkan pada kinesiologi perkembangan . Ontogenesis postural menentukan pematangan postur tubuh, dengan tujuan utama adalah pembentukan lokomosi manusia yang efisien. Tujuan dari uji fungsional ini adalah untuk menetapkan norma postur dan gerakan ideal dengan pemahaman bahwa hanya sedikit individu yang akan menunjukkan pola ideal dengan semua uji fungsional. Sebaliknya, penting untuk menyadari bahwa strategi dasar untuk penilaian fungsional DNS bersifat kualitatif.
Tes Fungsional DNS
- Breathing stereotype test
Prosedur pengujian: Seseorang yang duduk diarahkan untuk menarik dan mengembuskan napas beberapa kali, sambil menjaga tulang belakang tegak dan bahu tetap santai. Saat menguji, penilai melakukan observasi visual dari depan, terutama pada tulang rusuk bagian bawah dan pergerakan bahu. Saat bersamaan, penilai dapat menyentuh area interkostal bagian bawah dan/atau pangkal paha.
- Intra-abdominal pressure regulation tes