Identitas Film
Judul: Love H2O
Sutradara: Suttasit Dechintaranarak
Pemain: Ananda Everingham, Toni Rakkaen, Nutprapas Tanatanamaharat, Navin Yavapolkul
Durasi: 112 minutes
Tanggal: February 2016 (Indonesia)
Apa jadinya jika upayamu untuk mengobati patah hati malah jadi boomerang untuk dirimu sendiri? Â Hal ini yang menjadi latar masalah di film H2O. Film ini di sutradarai oleh Suttasit Dechintaranarak dengan tema romantis komedi. Film yang mengangkat perihal cinta memang selalu layak ditonton.
Menceritakan tentang Nam, seorang wanita pemilik majalah H20. Hampir semua orang membaca dan membeli majalah ini. Ia juga mengisi konten tanya jawab perihal cinta di majalah tersebut. Awalnya, Nam optimis mengenal cinta. Dengan percaya diri, ia memberikan solusi dari semua permasalahan cinta yang ada.
Kehidupannya berubah saat kekasih Nam---O---mengakhiri hubungan mereka lewat telepon. Sejak itu, Nam tidak lagi tahu makna cinta. Ia juga meragukan dirinya sendiri, bahwa ia tidak pernah mengenal arti afeksi.
Pengenalan Karakternya Bertahap dan Masalah Relate
Film H2O memiliki cerita yang hampir dialami sebagian besar orang. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang yang putus cinta. Awalnya memang sedih dan frustrasi. Tapi perlahan-lahan, ada keinginan untuk move on dan mencari penganti yang 'lebih hebat' dari sang mantan.
Hal ini juga dialami oleh Nam. Beruntung Nam memiliki sahabat yang selalu siap menghiburnya, Dog. Dog yang bekerja sebagai koki di Fish & Dog Kitchen Studio berencana mengambil program TV yang akan ditayangkan secara nasional. Agar semakin menarik, Dog berencana merekrut aktor papan atas bernama Ohm dan siaran di Ji Liang.
Masalahnya, Ohm merupakan playboy yang tidak pernah datang ke acara TV mana pun. Nam pun mencoba membantu Dog dengan membuat janji pertemuan dengan Ohm. Tapi bertemu dengan Ohm begitu sulit. Ada begitu banyak orang yang ingin bertemu dengannya.
Meski akhirnya, Nam berhasil merekrut Ohm dan mengajaknya ke Ji Liang. Sayangnya Dog tidak bisa pergi ke Ji Liang karena ayahnya sakit. Nam pun diutus untuk menggantikan Dog.
Di bandara, Nam juga bertemu dengan Joe, lelaki yang bertugas mengurus tamu dari Thailand di Cina. Nam semakin akrab dengan Joe karena sering mengobrol. Joe pun tak keberatan menceritakan masa lalunya pada Nam.
Di film ini, kamu diajak mengenal karakternya secara bertahap. Hanya sedikit karakter utama. Jadi maksimal dalam perkembangannya. Termasuk gejolak emosional dan dialog-dialognya. Sisanya hanya sekilas.
Alur Minimalis
Kedekatan Nam dengan Dog, Ohm dan Joe membawa petaka tersendiri. Nam minta ditemani ke acara pada tanggal 13 Agustus. Tentu saja mengatakannya dengan cara privasi pada masing-masing pria.
Hingga akhirnya, Nam mulai merasakan gelombang penyesalahan. Tapi terlambat untuk memperbaikinya. Apalagi saat tiga pria itu bertemu dan sama-sama mengatakan akan pergi bersama Nam di tanggal 13 Agustus. Memang ada apa di tanggal 13 Agustus?
Film ini mengajak kamu mengikuti kisah dengan alur maju mundur. Awalnya, Nam masih jadi wanita sukses dan masih berpacaran dengan O. Lalu, dua minggu kemudian kita diajak ke kehidupan Nam setelah kejadian itu. Sesekali, kilas balik saat Nam masih menjalin hubungan dengan O.
Meski alurnya mudah ditebak dan minimalis, tapi kita akan bersimpati ke Nam. Apalagi saat Nam harus mengisi majalah H20 volume 26 yang disebut-sebut sebagai volume terakhir. Ada beberapa adegan romantis tapi tak berlebihan. Film ini cocok sekali. Tidak ada adegan dewasa yang mencolok. Akhirnya pun begitu manis dan melegakan. Semua simpul yang kusut di awal diikat rapi di akhir tanpa penjelasan panjang-panjang.
Pesan Untuk Wanita
Di awal film, Nam digambarkan sebagai wanita sukses. Sesekali mengatur hidup O agar sempurna. Ia pikir, pemahamannya tentang cinta begitu luas. Ia sering memberi nasihat agar kaum wanita tidak lemah. Karena dasar itu, Nam tidak menceritakan pada siapa pun saat hubungannya berakhir.
Nam selalu terlihat tangguh di mata semua orang. Ia juga tidak menangis di depan siapa pun. Meski semua rekan kerjanya tahu bahwa hubungan Nam dan O telah berakhir. Ditambah, O akan menikah dengan wanita lain.
Di akhir film, Nam mulai menyadari bahwa tidak apa-apa wanita menangis. Ia belajar bahwa orang-orang yang tangguh di luar, bukan berarti baik-baik saja. Karakternya perlahan-lahan berubah menjadi lebih baik. Meski ia wanita sukses bukan berarti segalanya akan sempurna.
Film ini memberi banyak hikmah secara implisit.
Patah hati tidak bisa dijadikan alasan untuk mempermainkan perasaan orang lain.
Film H20 juga menamparmu secara langsung. Hanya karena kamu sakit hati, bukan berarti kamu yang paling menderita di dunia. Jadi, yang sedang patah hati bisa lebih hati-hati lagi memilih cara untuk move on.
Film H2O telah tayang pada Februari 2016 di Indonesia. Yang udah nonton, coba kasih tahu pendapatmu soal film ini juga di kolom komentar, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H