Mohon tunggu...
Nasywa Story
Nasywa Story Mohon Tunggu... Penulis - SMA

I am a student at a school in Indonesia. I like singing. Lately I've been writing short stories in English or Indonesian. Enjoy reading, and after reading, don't forget to write suggestions and criticisms in the comments column. Thanks for visiting:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prom Night Accident

4 November 2023   21:19 Diperbarui: 4 November 2023   21:51 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prom Night is fun, happen, shit hahahaha just kidding. Aku belum pernah ke prom night sebelumnya. Selama sekolah pun tidak pernah ada prom night setiap wisuda karena aku homeschooling dari tk sampai smp lalu pada saat sma akhirnya aku diperbolehkan untuk sekolah di salah satu sma terkenal di Jakarta Selatan. Dengan syarat, setiap sekolah aku harus diantar jemput dengan supir. 

Awalnya aku menolak karena aku bisa membawa mobil sendiri ke sekolah tapi kedua orang tua ku memaksa agar aku memakai supir lalu aku terpaksa menyetujuinya. Singkat cerita hari pertama ku di sekolah baru pun tiba. Mereka yang aku lihat, sama gayanya seperti ku dan aku rasa kita semua disini setara. Aku menyusuri koridor sekolah dan menemukan guru yang akan mengantarku ke kelas. Selama menuju ke kelas aku berbincang-bincang dengan guru ku tentang sekolah ini. 

Sampailah  aku di kelas X MIA 1. Katanya kelas ini memang terkenal dengan anak-anak yang sangat pintar dan pastinya kaya raya. Aku menginjakkan kaki di kelas baru, lalu memperkenalkan diriku kepada semua teman-teman baruku. "Halo semuanya namaku Aurellia, kalian bisa panggil aku Aurel. Aku homeschooling selama kurang lebih 10 tahun dan ini tahun pertama aku sekolah. Semoga kita semua bisa berteman terima kasih." lalu guru mempersilahkan Aurel untuk duduk di bangku yang kosong. Pelajaran pun dimulai. Aurel sudah memiliki buku dan ia siap untuk belajar hari ini.

Baca juga: Pergi Tanpa Pamit

Waktu istirahat pun tiba

Akhirnya dua pelajaran telah berhasil aku lewati. Aku memiliki teman baru bernama Sasha. Dulu, ia juga sempat homeschooling tapi hanya 3 tahun yaitu pada waktu smp. Aku dan Sasha menyusuri koridor bersama selama kami menyusuri koridor, banyak sekali anak-anak dari kelas lain yang meminta nomor telepon, instagram, dan media sosial lainnya. Tapi kami hiraukan mereka. 

Sampailah kami di kantin. Banyak sekali makanan dan minuman yang ada di sini. Mulai dari jus, minuman kemasan, lalu ada seblak, baso aci, dimsum, gorengan, dan lain-lain. Aku dan Sasha pun bingung ingin makan apa karena banyak sekali menu yang ada disini. 

Baca juga: You and Switzerland

Setelah berpikir, aku memutuskan untuk membeli mie ayam dan Sasha membeli baso aci. Kami saling bertukar makanan untuk mencoba makanan yang telah dibeli. Istirahat disini lumayan lama 20 menit. Jadi kami bisa makan sambil ngobrol tentang sekolah ini.

20 menit kemudian

Baca juga: Noah

Kami telah selesai makan, dan siap untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Saat masuk kelas, kami sangat kaget karena kelas kami sangat ramai dan ribut. Walaupun sangat ramai seperti di pasar tapi kami tetap bisa duduk dibangku masing-masing. Fyi, aku dan Sasha tidak duduk bersama karena samping Sasha ada Fika dan di sampingku ada Cia. 

Pelajaran pun dimulai. Tiba-tiba rasa kantuk ku datang, tapi aku tidak bisa tidur karena kata Cia gurunya galak dan aku takut jika aku tidur maka aku akan mendapatkan hukuman. Apalagi ini hari pertamaku sekolah, aku tidak ingin bermasalah di sekolah ini. Akhirnya guru itu telah keluar, aku bisa tidur sampai guru selanjutnya datang. 

Guru selanjutnya pun datang

Aku terkejut karena tiba-tiba Cia membangunkan ku yang sedang tidur pulas. Ternyata guru ekonomi ku datang. Sebenarnya pelajaran ekonomi tidak wajib diikuti karena ekonomi adalah pelajaran peminatan. Tapi karena aku tertidur dan gurunya sudah datang. Mau tidak mau aku harus mengikuti pelajaran tersebut. Itung-itung pengalaman juga.

Hari ini hanya empat mata pelajaran. Jadi tidak terlalu sore untuk kembali ke rumah. Supirku sudah menunggu di lobby sekolah. Aku langsung masuk mobil dan tidur. Sampai rumah, aku disambut dengan kakak ku yang baru pulang dari Swiss. Aku sangat merindukannya. 

Walaupun dia sangat amat menyebalkan tapi aku sayang. Setelah mengganti pakaian dan bersih-bersih. Aku menceritakan hari pertamaku di sekolah. Lalu aku menanyakan kapan dia sampai Indonesia dan kapan dia balik ke Swiss. 

3 tahun kemudian

Aku hamil dan usia kandunganku baru 2 bulan. Aku menangis, mengurung diri, bingung, kacau, dan lain-lain. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi 2 bulan yang lalu. Aku terus-menerus berpikir apa yang terjadi 2 bulan lalu, tapi aku tetap tidak mengingatnya. 

Sekeras apapun aku mengingat kejadian 2 bulan yang lalu, aku tetap tidak mendapatkan jawaban. Akhirnya aku mencoba untuk menanyakan kepada Sasha, Cia, dan Fika. Mereka semua tidak tau apa yang terjadi dengan ku. Aku mencoba bertanya dengan mama, jawabannya tetap sama mama tidak tau.

5 bulan sudah usia kandunganku

Selama 5 bulan kebelakang, aku tetap berusaha mencari siapa laki-laki yang menghamiliku karena aku rasa anakku butuh tau siapa ayahnya walaupun nanti ayahnya tidak mau bertanggung jawab atas anak kandungnya sendiri. Aku pun terus bertanya kepada Fika, Cia, dan Sasha. Aku selalu bertanya kepada mereka karena aku merasa mereka tau apa yang terjadi dengan ku.

Sasha mengajakku ke kamar untuk beristirahat. Lalu Sasha berkata, "Rel, sebenarnya gue tau apa yang terjadi sama lu." Aku sangat kaget, hatiku sakit, dan sesak. Walaupun Sasha belum bercerita tentang apa yang terjadi pada ku. 

Setelah Sasha bercerita

Aku termenung. Tidak menyangka prom night membuatku seperti ini. Aku kalut, tidak tau harus melakukan apa untuk anakku. Rasanya aku hanya ingin mati tapi anakku tidak bersalah, dia pantas hidup didunia ini. 

Sasha menyuruhku untuk tidur karena ia kasihan dengan bayi yang ada di kandunganku. Aku pun meminta Sasha untuk menemaniku tidur. Fika dan Cia sudah pulang sebelum aku dan Sasha ke kamar. Aku berusaha untuk istirahat tapi kepala ku rasanya sangat berisik dan membuatku tidak bisa istirahat dengan tenang.

Pagi pun tiba

Aku melihat Sasha masih tertidur dengan lelap. Aku sudah merasa lebih baik, aku pun bergegas membersihkan diri lalu turun ke bawah untuk makan. Papa bertanya pada ku, "Kamu sudah diceritakan oleh Sasha kan?" lalu aku menjawab, "Sudah Pa".

Papa dan kakak sedang berusaha untuk mencari ayah dari anak yang ku kandung. Kata papa, "anak itu harus lahir dan melihat ayah ibunya". Aku pun hanya menganggukkan kepala ku. Aku kembali ke atas dan melihat Sasha yang masih tertidur. Aku membangunkannya dan menyuruhnya untuk sarapan karena bibi telah masak.

9 bulan kemudian

Anak ku lahir dengan selamat dan sehat. Ia bernama Gio Pratama. Selama aku dirumah sakit, Galen selalu menemaniku dan menjagaku sampai Gio lahir. Galen adalah ayah kandung Gio yang telah papa dan kakak cari sebelum aku melahirkan.

Galen pun berusaha mencariku tapi ia tidak menemukanku. Aku dan Galen sudah melupakan masa lalu kami yang kelam. Kami berusaha untuk saling membahagiakan satu sama lain. Apalagi kebahagiaan kami bertambah satu yaitu Gio. Kami rasa hidup ini sudah sangat amat sempurna. Doakan kami semoga selalu bahagia sampai akhir hayat.

SELESAI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun