Mohon tunggu...
Nasywa Radhiyyatin Nafiah
Nasywa Radhiyyatin Nafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

masih pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Cara agar Suatu Daerah Dapat Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi?

31 Oktober 2022   23:05 Diperbarui: 31 Oktober 2022   23:22 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam perkembangannya perekonomian suatu daerah tidak dapat berkembang dengan sendirinya. Diperlukan beberapa daerah yang memiliki potensi tersendiri untuk menjadi daya tarik yang menyebabkan berbagai macam kegiatan maupun usaha untuk tertarik berlokasi di daerah tersebut dan membuat kita tertarik untuk datang dan menggunakan berbagai fasilitas di dalamnya.

Beberapa dari kita mungkin sudah mengetahui bahwa Singapura merupakan salah satu negara di ASEAN yang menjadi pusat pertumbuhan. Singapura dapat menarik semua kapal yang berlabuh atau berlayar di Asia Tenggara ini untuk berhenti di pelabuhan Singapura, jika kapal-kapal tersebut berhenti, kemungkinan akan ada peningkatan dari segi perekonomian daerahnya. Tentunya kebanyakan daerah akan berpikir bagaimana cara agar suatu daerah dapat menjadi pusat pertumbuhan seperti Singapura ? untuk itu kita perlu mempelajari tentang teori pusat pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah.

Bagaimana agar suatu daerah menjadi pusat pertumbuhan?

Aglomerasi ekonomi (berkumpulnya aktifitas ekonomi di suatu wilayah) merupakan penggerak utama suatu wilayah menjadi sebuah pusat pertumbuhan. Perroux yang merupakan ahli ekonomi regional pencetus teori Growth Pole menyatakan bahwa pertumbuhan daerah tidak dapat terjadi di berbagai tempat secara acak melainkan hanya di beberapa lokasi tertentu. Begitu juga dengan LPJMD/ LPJM tingkat nasional yang juga telah menetapkan beberapa daerah sebagai pusat pertumbuhan, karena tidak semua daerah dapat menjadi pusat pertumbuhan, ada persyaratan tata ruang atau kekuatan tarik menarik antar kutub satu sama lain. Salah satunya adalah teori pusat pertumbuhan. Teori pusat pertumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu secara fungsional dan secara geografis.

Secara fungsional maksudnya suatu daerah dikatakan sebagai pusat pertumbuhan jika pada daerah tersebut terdapat lokasi konsentrasi cabang usaha atau industri yang memiliki intensitas tarik menarik sangat tinggi sehingga memiliki stimulasi ekonomi, baik kedalam maupun keluar daerah. Sehingga para usahawan yang berada di daerah tersebut akan berusaha untuk meningkatkan perekonomian di daerah tersebut baik dengan cara berinvestasi maupun membuka usaha baru. Hal ini dikarenakan hubungan suatu industri memiliki keterkaitan secara emosional dapat meningkatkan stimulus ekonomi pada suatu daerah. Contoh daerah yang industrinya saling berkaitan adalah Jabodetabek dan Surabaya. 

Sedangkan secara geografis suatu daerah dikatakan pusat pertumbuhan akibat adanya kemudahan geografis. Kemudahan itu dapat berupa keuntungan geografis dari lokasi yang meberikan kemudahan berupa daya tarik. Misal kemudahan berupa lautnya yang memiliki kedalaman yang layak untuk dilewati kapal-kapal besar, kemudahan berupa daerahnya datar dan tidak bergelombang sehingga cocok untuk dijadikan area bandara, adanya daya tarik berupa kemudahan untuk melakukan investasi di wilayah tersebut misal kemudahan di masalah kependudukan, kelembagaan, kewilayahan dan lain sebagainya juga merupakan contoh kemudahan geografis.

Inti dari Growth Pole sendiri adalah bagaimana menciptakan industri-industri unggulan sebagai penggerak dalam pembangunan suatu daerah. Untuk itu kita perlu menyediakan leading sector. Contohnya daerah kita memiliki potensi kelapa sawit, jadi industri unggulan yang dapat kita kembangkan adalah industri kelapa sawit mulai awal proses produksi hingga akhir proses pemasaran. Karena saat ini banyak daerah yang belum bisa mengembangkan atau memajukan komoditas unggulan daerahnya sendiri. Hal ini bermanfaat untuk mendorong agar suatu daerah dapat menjadi terkenal dengan komoditas unggulannya sehingga orang akan berinvestasi masuk kedalam daerah tersebut, sehingga fasilitas yang ada di daerah tersebut baik itu pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api, listrik, telepon dan segala macam infrastruktur akan tersedia secara otomatis akibat dari pilihan perencanaan di dalam sektor unggulan tersebut.

Persyaratan atau inti dari teori ini adalah bagaimana agar suatu daerah dapat melakukan pemusatan industri artinya percepatan sesuatu pertumbuhan ekonomi tentu saja akan menciptakan pola konsumsi yang berbeda antar daerah. Oleh karena itu kita memerlukan adanya suatu pemusatan industri.

Ada banyak cara yang dilakukan oleh beberapa negara agar wilayah-wilayah regionalnya menghasilkan kawasan industri. Contoh Singapura, Cina, Korea Selatan dan juga beberapa negara di Eropa terutama negara-negara yang sedang berkembang, mereka sengaja membuat kawasan industri di mana pada kawasan tersebut disediakan berbagai fasilitas industri untuk berkembang dan memberikan suatu stimulus terhadap perkembangan daerah yang akan mempercepat pertumbuhan barang dan jasa sehingga pola konsumsi di daerah tersebut akan berubah.

Perroux mengatakan jika terjadi perubahan pola konsumsi terhadap suatu wilayah berarti telah terjadi pertumbuhan di wilayah tersebut dan ini akan menyebabkan terjadinya kenaikan pada percepatan pertumbuhan regional yang berakar dari adanya pusat pertumbuhan regional.

Berdasarkan peranan inovasi industri, Perroux mengatakan inovasi atau daya kreasi dari suatu perusahaan akan dapat menciptakan perkembangan industri yang dapat mendorong kutub-kutub pertumbuhan daerah. Sehingga pada intinya pusat pertumbuhan ini mempunyai ciri-ciri yaitu:

  1. Suatu daerah harus mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi dalam membangun industri.
  2. Pengaruh multiplayer effect atau pengaruh polarisasi lokal harus diperbesar.
  3. Tingkat teknologi atau kemajuan teknologi dan keahlian manajemen modern harus digiatkan dan keahlian dalam bidang manajemen modern harus didorong dan dikembangkan.
  4. Dan yang tidak kalah penting adalah membangun atau menyediakan infrastruktur dalam mendorong masuknya investasi-investasi baru yang ada di daerah tersebut.

Untuk merencanakan pemusatan pertumbuhan untuk masa yang akan datang, kita perlu memasukkan konsep dasar dari pertumbuhan wilayah. Contohnya, kita ingin Pulau Kalimantan dikembangkan dan kita ingin mengembangkan Banjarmasin, Palangkaraya atau Samarinda menjadi suatu pusat pertumbuhan di pulau Kalimantan. Maka, kota itu akan kita jadikan sebagai suatu pusat pertumbuhan yang bisa menarik dan bisa menjadi magnet untuk masyarakat yang ada di daerah tersebut dan sekitarnya. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam pengembangan pusat pertumbuhan:

  1. Perlu rumusan yang jelas tentang intensitas antar industri. Perlu dirumuskan dengan tegas kegiatan-kegiatan produksi apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan pusat pertumbuhan tersebut sehingga terdapat intensitas ataupun keterkaitan yang tinggi antara industri yang satu dengan yang lain. Contohnya kita memiliki potensi pengembangan industri agribisnis karet, kelapa sawit, dan perikanan maka tidak mungkin kita mengembangkan di daerah tersebut industri otomotif. Karena tentu saja hal itu tidak mempunyai keterkaitan yang tinggi yang artinya terjadi perencanaan yang salah di dalam pengembangan teori pusat pertumbuhan ekonomi jika kita mengembangkan industri tersebut.
  1. Penentuan jenis kegiatan prioritas. Jenis kegiatan yang menjadi prioritas untuk pengembangan daerah pusat pertumbuhan tentu saja kita perlu melakukan pemetaan atau pendalaman profil daerah tersebut. Contohnya Jawa Barat, Jawa Barat bukanlah wilayah yang dengan komoditi pertambangan, oleh karena itu di wilayah Jawa Barat kita tidak dapat membuka industri pertambangan, karena kita perlu kita perlu menentukan jenis kegiatan yang menjadi prioritas dalam pengembangan wilayah tersebut, agar dapat menjadikan daerah tersebut sebagai pusat pertumbuhan di suatu pulau
  2. Penentuan kota/lokasi sebagai pusat pertumbuhan. Pusat pengembangan biasanya bertempat bukan di desa tetapi di kota. Oleh karena itu dalam memilih lokasi pusat pertumbuhan kita perlu menentukan kota yang akan dijadikan pusat pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kota terhubung dengan jalan raya, jalan tol, lintas kereta api atau tersambung dengan pelabuhan, bandara dan sistem jaringan komunikasi dan perhubungan secara meluas baik di wilayah tersebut, antar wilayah, bahkan antar negara.

Jadi, di dalam mengembangkan pusat pertumbuhan yang harus kita perhatikan adalah daerah perkotaan manakah yang memenuhi syarat dan mempunyai basis industri, basis pelayanan jasa dan basis perdagangan yang memiliki intensitas tinggi yang dapat dimasukkan di dalam perencanaan untuk mengembangkan pusat pertumbuhan.

Inilah hal-hal yang harus diperhatikan dan tentunya merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan dalam mengkaji ekonomi regional. Seperti yang kita tahu bahwa daerah adalah motor penggerak dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pusat pertumbuhan di daerah tidak bisa diabaikan oleh pembangunan nasional secara keseluruhan. Kita harus melihat pertimbangan potensi suatu daerah. Pertimbangan potensi tersebut berupa pertimbangan potensi lokasi dari masing-masing wilayah dalam perencanaan, posisi keuntungan lokasi juga perlu di pertimbangkan di dalam perencanaan dan yang terakhir adalah fasilitas industri yang dimiliki oleh daerah merupakan sesuatu yang juga harus dipertimbangkan di dalam perencanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun