Mohon tunggu...
Nasywa Radhiyyatin Nafiah
Nasywa Radhiyyatin Nafiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

masih pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pemerintah dan Ekonomi Regional Dalam Pertumbuhan dan Pengembangan Suatu Wilayah

31 Oktober 2022   21:58 Diperbarui: 31 Oktober 2022   22:12 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai penyeimbang dalam pembangunan di suatu wilayah, seorang perencana tentunya membutuhkan ilmu lain selain ilmu dasar yang membahas tentang penataan kota saja. Salah satu ilmu yang dipelajari oleh perencana dalam membangun suatu wilayah ialah ilmu ekonomi regional.

Ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang lebih terfokus pada permasalahan ekonomi di suatu wilayah. Dilansir dari Wikipedia, Ilmu ekonomi regional membahas tentang batasan wilayah perekonomian suatu daerah dengan berbagai pertimbangan sumber daya alam, sumber daya manusia, serta kondisi di setiap wilayah ekonomi. Ekonomi regional menganalisis secara keseluruhan suatu wilayah dan mempertimbangkan potensi apa yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian suatu daerah.

Ekonomi regional yang menekankan pada aspek kewilayahan tentu berkaitan erat dengan spatial distribution of resources dan aspek regional equality. Aspek-aspek tersebut tentunya berkaitan erat dengan perilaku spasial yang terlebih dahulu harus menyesuaikan karakteristik setiap wilayah yang tentunya berbeda satu sama lain agar kebijakan perekonomian dapat sesuai dan tepat.

Seberapa penting ilmu ekonomi regional dalam pertumbuhan suatu wilayah ?

Ilmu ekonomi regional mulai muncul dan seringkali digunakan di Indonesia sejak pemerintah menyadari betapa pentingnya pembangunan perekonomian daerah untuk mencapai tujuan nasional.

Untuk merumuskan rencana pembangunan daerah, penting bagi perencana untuk memahami terlebih dahulu kekuatan ekonomi di balik pembangunan daerah. Namun realita yang terjadi adalah aspek teknis selama ini lebih berperan dibandingkan aspek lain seperti aspek sosial dan ekonomi. 

Situasi ini mulai perlahan berubah ketika perencanaan wilayah tidak lagi mengabaikan unsur-unsur pembangunan ekonomi dan sosial, karena fenomena berkembangnya suatu wilayah pembangunan dan polarisasi wilayah sebagai akibat dari perkembangan kegiatan ekonomi dan sosial. 

Misalnya, Kota London, yang dikenal sebagai pusat keuangan global, berkembang menjadi London Raya dengan munculnya aktivitas ekonomi dan sosial baru di sekitar pinggiran kota. Ruang tersebut dimanfaatkan dengan baik karena berlangsungnya kegiatan ini bahkan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Oleh karena itu, perencanaan wilayah harus melibatkan pendekatan multi-dimensi, sehingga penataan ruang sesuai dengan perkembangan alamiah wilayah tersebut.

Dalam perkembangannya, konsep tentang perencanaan daerah terus menerus mengalami evolusi. Contohnya adalah penerapan prinsip laissez-faire, dimana pasar dibiarkan bebas bekerja sebagai akibatnya tidak diperlukan lagi campur tangan pemerintah dalam bentuk perencanaan. Prinsip ini ternyata kurang tepat lagi saat diterapkan pada pembangunan daerah modern. Karena pada kenyataannya mekanisme yang terjadi di pasar belum tentu bisa mengatasi berbagai permasalahan yang mulai bermunculan, hal ini menyebabkan masih diperlukannya campur tangan pemerintah dalam perencanaannya. Adanya campur tangan pemerintah pada penyusunan perencanaan maka ditujukan untuk menjadikan alokasi sumberdaya menjadi lebih baik dari sebelumnya dan bisa menaikkan kesejahteraan rakyat.

Adanya penguasaan berbagai prinsip laissez-faire memunculkan berbagai macam masalah atau persoalan, diantaranya adalah tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah penduduk, tidak meratanya distribusi pendapatan, penyediaan barang-barang publik yang terbatas, meningkatnya kasus pengangguran, ketidakstabilan kondisi perekonomian dan sosial, angka kriminalitas yang meningkat, dan tidak tertatanya tata ruang. Berbagai macam persoalab ini akan menjadi lebih parah apabila campur tangan pemerintah dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali.

Contoh diatas menunjukkan seberapa pentingnya peranan ilmu ekonomi regional dalam menyusun perencanaan pengembangan suatu wilayah. Dalam merencanakan pengembangan suatu wilayah harus didasari oleh pemahaman mengenai aktivitas ekonomi apa saja yang terjadi di wilayah tersebut, hal ini juga mencangkup bagaimana aktivitas ekonomi tersebut dapat terbentuk.

Peran pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia

Dilansir dari website resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (20/12/19), di tahun 2020 pemerintah telah merancang 3 strategi untuk membangun pertumbuhan ekonomi berkualitas. Strategi pertama berupa penguatan terhadap neraca perdagangan, kedua, penguatan terhadap permintaan domestik, dan ketiga penguatan terhadap transformasi struktural.

Penguatan terhadap neraca perdagangan dilakukan dengan cara pemerintah fokus terhadap upaya peningkatan ekspor lewat budidaya hortikultura yang berorientasi ekspor, mempercepat perundingan/negoisasi nasional, mengembangkan usaha graviti batubara, dan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.

Penguatan terhadap permintaan domestik dilakukan dengan cara mulai memberlakukan Kartu Prakerja, mempermudah pemberian sertifikasi halal bagi UMK, kebijakan KUR untuk meningkatkan konsumsi masyarakat, dan memperluas digitalisasi dalam transaksi daerah untuk meningkatkan konsumsi pemerintah.

Penguatan terhadap transformasi struktural melalui revitalisasi manufaktur/industri pengolahan, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, transformasi terhadap sektor jasa dan pertanian, dan meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangan.

Di tahun 2022 ini, salah satu upaya pemerintah untuk membangun pertumbuhan perekonomian lewat pengembangan infrastruktur dilakukan dengan membangun jalan tol pertama di Indonesia yang memiliki sistem polder untuk mengendalikan banjir rob di Jawa Tengah. Hal ini dilakukan mengingat konektivitas atau penghubung antar wilayah merupakan hal yang sangat penting dalam membantu meningkatkan perekonomian daerah, membantu melancarkan pendistribusian barang antar daerah serta untuk memberi kelancaran pada masyarakat yang merupakan pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan kegiatannya agar tidak selalu di tempat yang sama.

Dilansir dari website resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (01/07) salah satu pembangunan jalan tol yang saat ini sedang dilakukan di Jawa Tengah adalah Jalan Tol Semarak-Demak yang berada di Semarang bagian utara dengan trase 26,7 km. Jalan tol ini ini dibagi menjadi 2 seksi. Seksi pertama (Kaligawe-Sayung) dibangun dengan bantuan oleh pemerintah dan Seksi kedua (Sayung-Demak) dibangun dengan tanggung jawab dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP Semarang Demak.

Saat ini proses kontruksi jalan tol ini sudah mencapai 86,19% untuk Seksi 2 dari total trase 16,31 km. Oleh karena itu diperkirakan Desember 2022 ini untuk Seksi 2 diharapkan sudah dapat dioperasikan. Sedangkan untuk Seksi 1 diperkirakan dapat selesai dan mulai digunakan pada 2024. “Faktor keselamatan, keamanan, dan kehati-hatian pembuatan metode konstruksi jalan tol dan tanggul laut terintegrasi yang pertama di Indonesia menjadi prioritas utama dalam penyelesaian Seksi 1, yang mana membutuhkan akurasi sangat tinggi.” Ujar Deputi Wahyu yang merupakan ketua tim pelaksana KPPIP (26/06).

Seksi 1 jalan tol inilah yang dijadikan jalan tol pertama di Indonesia yang terintegrasi pada tanggul laut dan dilengkapi dengan sistem polder yang dilengkapi oleh dua kolam retensi (Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan) yang digunakan sebagai pengendali banjir rob.

Agar mendapatkan hasil yang optimal, dalam merencanakan pembangunan wilayah di Indonesia harus melakukan penyusunan perencanaaan yang mempertimbangkan pengembangan dari sudut pandang wilayah terlebih dahulu (regional development). Dalam membangun sebuah wilayah terlebih dahulu harus dapat meratakan kepentingan lokal bertujuan nasional yang dalam prosesnya melibatkan keterpaduan antar sektor, baik sektor antar kawasan urban dan rural, serta sektor ekonomi dan juga sektor non-ekonomi. Dalam pembangunan wilayah inilah pera ekonomi regional diperlukan guna menganalisis arah pergerakan ekonomi di suatu wilayah di masa depan. Tanpa ekonomi regional, perencanaan sebuah wilayah dapat membuat perencanaan lokasi aktivitas di ruang yang tidak tepat.

Oleh karena itu ekonomi regional memiliki peranan penting dalam mengembangkan suatu wilayah, karena setiap kawasan memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan kemampuan analisis para perencana yang mengkombinasikan berbagai ilmu yang dibutuhkan, salah satunya yaitu ilmu ekonomi regional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun