Hasil menunjukkan bahwa tikus dengan disbiosis mikrobiota usus mengalami peningkatan perilaku cemas dan depresi dibandingkan tikus dengan mikrobiota yang sehat. Temuan ini memberikan gambaran bahwa ketidakseimbangan mikroba di dalam usus dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Selain itu, studi klinis pada manusia juga menunjukkan bahwa probiotik tertentu dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Mikrobiota usus dapat memengaruhi produksi neurotransmiter, hormon, dan sinyal inflamasi yang memengaruhi fungsi otak. Suplementasi probiotik atau makanan fermentasi yang mendukung kesehatan usus dapat menjadi pendekatan baru dalam pengelolaan gangguan kesehatan mental.
Kenalan dengan Psikobiotik: Pahlawan Kecil dari Ususmu
Mikrobiota usus mengalami perkembangan dan semakin beragamnya spesies bakteri yang ditemukan. Diantara banyaknya spesies mikroba usus tersebut, ditemukan "psikobiotik". Psikobiotik didefinisikan sebagai organisme hidup yang diyakini bisa memberi manfaat kesehatan bagi pasien dengan penyakit kejiwaan dan membantu mengatasi gangguan mental.
Beberapa studi menunjukkan hasil yang menjanjikan. Misalnya, konsumsi probiotik tertentu diketahui dapat menurunkan gejala kecemasan dan depresi pada subjek penelitian.
Efektivitas mikrobiota usus sebagai psikobiotik telah terbukti dalam berbagai penelitian seperti mengonsumsi probiotik multispesies selama 6 minggu memiliki efek menguntungkan pada kesehatan mental parameter pada pekerja Petrokimia.
Susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei mencegah timbulnya gejala fisik gangguan kesehatan psikis pada mahasiswa kedokteran di bawah tekanan ujian akademik. Wow, efeknya seperti punya terapis pribadi di dalam perut!
Dengarkan "Obrolan" Tubuhmu
Kesadaran akan pentingnya gut-brain axis telah mengingatkan kita dalam menjaga kesehatan mental. Jika sebelumnya fokus utama kita adalah terapi psikologis atau penggunaan obat-obatan, kini pola makan dan kesehatan mikrobiota usus mulai perhatikan sebagai bagian penting dari solusinya.
Dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus, kita dapat menciptakan suasana hati yang lebih stabil dan mengurangi risiko gangguan mental.
Salah satu langkahnya yaitu dengan merawat kesehatan mikrobiota usus sebagai pendukung kesejahteraan mental secara keseluruhan.