Mohon tunggu...
Nasywa Abharina
Nasywa Abharina Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Airlangga University

Undergraduate Student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gut-Brain Axis: Peran Mikrobiota dalam Mengatur Mood dan Kesehatan Mental Kita

24 November 2024   21:41 Diperbarui: 24 November 2024   21:42 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hasil menunjukkan bahwa tikus dengan disbiosis mikrobiota usus mengalami peningkatan perilaku cemas dan depresi dibandingkan tikus dengan mikrobiota yang sehat. Temuan ini memberikan gambaran bahwa ketidakseimbangan mikroba di dalam usus dapat memengaruhi suasana hati dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Selain itu, studi klinis pada manusia juga menunjukkan bahwa probiotik tertentu dapat membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Mikrobiota usus dapat memengaruhi produksi neurotransmiter, hormon, dan sinyal inflamasi yang memengaruhi fungsi otak. Suplementasi probiotik atau makanan fermentasi yang mendukung kesehatan usus dapat menjadi pendekatan baru dalam pengelolaan gangguan kesehatan mental.

Kenalan dengan Psikobiotik: Pahlawan Kecil dari Ususmu

Mikrobiota usus mengalami perkembangan dan semakin beragamnya spesies bakteri yang ditemukan. Diantara banyaknya spesies mikroba usus tersebut, ditemukan "psikobiotik". Psikobiotik didefinisikan sebagai organisme hidup yang diyakini bisa memberi manfaat kesehatan bagi pasien dengan penyakit kejiwaan dan membantu mengatasi gangguan mental.

Beberapa studi menunjukkan hasil yang menjanjikan. Misalnya, konsumsi probiotik tertentu diketahui dapat menurunkan gejala kecemasan dan depresi pada subjek penelitian.

Efektivitas mikrobiota usus sebagai psikobiotik telah terbukti dalam berbagai penelitian seperti mengonsumsi probiotik multispesies selama 6 minggu memiliki efek menguntungkan pada kesehatan mental parameter pada pekerja Petrokimia.

Susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei mencegah timbulnya gejala fisik gangguan kesehatan psikis pada mahasiswa kedokteran di bawah tekanan ujian akademik. Wow, efeknya seperti punya terapis pribadi di dalam perut!

Dengarkan "Obrolan" Tubuhmu

Kesadaran akan pentingnya gut-brain axis telah mengingatkan kita dalam menjaga kesehatan mental. Jika sebelumnya fokus utama kita adalah terapi psikologis atau penggunaan obat-obatan, kini pola makan dan kesehatan mikrobiota usus mulai perhatikan sebagai bagian penting dari solusinya.

Dengan menjaga keseimbangan mikrobiota usus, kita dapat menciptakan suasana hati yang lebih stabil dan mengurangi risiko gangguan mental.

Salah satu langkahnya yaitu dengan merawat kesehatan mikrobiota usus sebagai pendukung kesejahteraan mental secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun