Mohon tunggu...
Nasywa Abharina
Nasywa Abharina Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Airlangga University

Undergraduate Student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gut-Brain Axis: Peran Mikrobiota dalam Mengatur Mood dan Kesehatan Mental Kita

24 November 2024   21:41 Diperbarui: 24 November 2024   21:42 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pernah nggak sih, tiba-tiba suasana hati berubah tanpa alasan yang jelas?

Kadang, kamu merasa cemas atau sedih padahal nggak ada yang memicu. Menariknya, penyebabnya mungkin bukan berasal dari kepala, tapi dari perutmu!

Ternyata, usus dan otak kita memiliki koneksi khusus yang terus terjalin melalui gut-brain axis. Hubungan ini melibatkan mikroorganisme kecil di usus yang memainkan peran penting dalam mengatur mood dan kesehatan mental. Siapa sangka, mikroba yang ada di saluran pencernaan kita berperan besar untuk pikiran kita lho!

Gut-Brain Axis: Apa Itu?

Gut-brain axis atau sumbu otak-usus merupakan jaringan komunikasi dua arah yang menghubungkan sistem saraf enterik dan pusat. Jaringan ini tidak hanya bersifat anatomis, tetapi juga mencakup jalur komunikasi endokrin, humoral, metabolik, dan imun. Semuanya menghubungkan usus dan otak, yang memungkinkan otak memengaruhi aktivitas usus, termasuk aktivitas yang berfungsi memengaruhi suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental.

Bayangkan ususmu seperti pusat kendali tambahan tubuhmu. Di sana ada mikrobiota atau kumpulan bakteri baik yang punya peran penting dalam menjaga kesehatan. Hubungan antara usus dan otak terjalin melalui sistem saraf, hormon, dan sinyal kimia yang memungkinkan mereka saling "ngobrol". Berbagai aktivitas yang terjadi di usus ternyata dapat memengaruhi mood, kemampuan berpikir, dan bahkan cara kita menghadapi stres. Jadi, jangan heran jika mikroba di usus ternyata memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana perasaan kita sehari-hari.

Ketika Usus "Julid," Mood pun Kacau

Fungsi utama mikrobiota usus meliputi fungsi dalam pencernaan dan penyerapan zat gizi, pengaturan sistem kekebalan tubuh, peran dalam kesehatan mental, serta detoksifikasi dan perlindungan terhadap pathogen.

Keseimbangan mikrobiota yang sehat membantu menjaga respon kekebalan yang tepat, sementara ketidakseimbangan atau disbiosis dapat memicu peradangan kronis yang dapat menyebabkan berbagai penyakit autoimun dan inflamasi, seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS) yang sering muncul bersamaan dengan masalah kesehatan mental.

Penelitian Hubungan Mikrobiota dan Emosi

Belakangan ini, diketahui bahwa terdapat hubungan antara mikrobiota usus dengan kesehatan jiwa. Sudo dan rekannya menemukan kejadian perubahan respon stress pada tikus bebas-bakteri (germ-free). Tikus ini memiliki respons stres yang lebih sensitif dibandingkan tikus normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun