Mohon tunggu...
Nasya Thalib
Nasya Thalib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa jurusan sastra ingggris yang berkuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Situs-situs Mistis di Desa Plunturan, Ponorogo

21 Juli 2022   21:03 Diperbarui: 21 Juli 2022   21:06 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Plunturan sudah ada sejak tahun 1825 M, terletak di kabupaten Ponorogo, Kecamatan Pulung, Provinsi Jawa Timur. 

Desa Plunturan memiliki luas wilayah sebesar 346,182 ha yang terdiri dari tanah sawah, tegalan, dan pekarangan. Terdiri dari 4 dukuh yaitu Dukuh Suru, Dukuh Krajan, Dukuh Cabeyan dan Dukuh Gadungan.

Adanya Desa Plunturan bermula dari kesaktian Kyai Satariman dan Kyai Suto Menggolo yang membabat alas dan telah mengalahkan orang yang jahat, mereka melawan menggunakan senjata tumpul dan tajam. 

Kyai Satariman dan Kyai Suto Menggolo melawan dengan kesaktian yang beliau miliki dengan mempluntur senjata lawan, pada akhirnya kedua tokoh tersebut menyebut wilayah tersebut sebagai Desa Plunturan.

Desa Plunturan merupakan salah satu desa yang terletak di Kota Ponorogo, yang terkenal dengan cerita rakyat dan kemistisannya. Desa Plunturan sendiri memiliki 4 dukuhan, yaitu, Dukuh Krajan, Dukuh Suru, Dukuh Gadungan, dan Dukuh Cabean. 

Setiap dukuh tersebut memiliki keberagaman mitos dan cerita rakyat yang masih diyakini oleh warga setempat, bahkan warga luar Desa Plunturan juga tidak sedikit yang memercayainya. 

Desa Plunturan dikenal dengan kesenian tradisional yang memiliki banyak potensi. Beberapa kesenian tradisional tersebut antara lain, karawitan, gajah-gajahan, tledekan, reyog Ki Onggo Pati, dan macapatan.

Adapun beberapa punden yang terkenal di Plunturan, antara lain, Punden Sekardangan.  Punden Sekardangan adalah sebuah tempat keramat yang dahulunya digunakan oleh Kyai Satariman untuk beribadah, bersemedi, dan menancapkan keris. 

Punden Jati atau pohon jati raksasa ini konon katanya berasal dari tongkat yang digunakan Empu Mojosari untuk memikul keranjang berisikan arang untuk pembuatan keris. punden ini terletak pas di sebelah pinggir sungai dukuh krajan.

Dokpri
Dokpri
selanjutnya yaitu, Punden Gondang Sari. Punden Gondang Sari merupakan nama dari sebuah pohon beringin besar yang sudah berusia ratusan tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun