Selain itu, di beberapa ruangan lainnya terdapat ruang makan yang lengkap dengan perlengkapan makannya. Ada juga ruang ibadah yang masih lengkap dengan beberapa koleksi foto pemakaman Tjong A Fie. Di sisi lain, ada ruang istirahat sekaligus ruang kerja Tjong A Fie yang masih lengkap mulai dari busana tidur, perabot dan juga beberapa koleksi buku. Terakhir, di sisi luar dari ruangan inti, ada beberapa koleksi alat musik seperti piano dan gramavone, serta tastement yang berupa pesan-pesan bijak bagi masyarakat dan anak cucunya kelak.
[caption id="attachment_330560" align="aligncenter" width="600" caption="Tjoan A Fie Mansion, Tampak Depan"]
[caption id="attachment_330573" align="aligncenter" width="300" caption="Koleksi Tjong A Fie"]
[caption id="attachment_330565" align="aligncenter" width="1550" caption="Testament Tjong A Fie"]
[caption id="attachment_330559" align="aligncenter" width="600" caption="Halaman Tengah Tjong A Fie"]
Sungguh perjalanan yang kaya akan informasi dan pengetahuan. Saya merasakan ada yang berbeda terjadi dalam diri saya setelah melakukan perjalanan ini, seperti ada timbul rasa keinginan dan kencintaan serta kebanggaan akan kearifan budaya lokal kota saya. Perasaan ini saya tuangkan dalam blog Kompasiana berharap agar Kota Medan tidak hanya sekedar sebagai kota wisata kuliner dan kota transit saja, melainkan bisa menjadi salah satu pilihan pariwisata Indonesia. Memang Kota Medan terkenal sebagai kota wisata kuliner, namun jika anda ingin meluangkan waktu sebentar sekitar dua jam saja, sudah cukup bagi anda untuk menikmati sembilan situs tersebut. Silahkan datang dan berkunjung ke Kota Medan yang seksi akan sejarah kota dengan budaya yang beragam. Horas majua-jua..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H