Mohon tunggu...
Pendidikan

Generasi Muda Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045

14 Mei 2019   12:03 Diperbarui: 1 Juli 2021   21:39 72266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Muda Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045 (unsplash/saulo mohana)

  1. Latar Belakang

Indonesia akan menyentuh umur 100 tahun pada 2045 mendatang. Tahun 2045 disebut sebagai jendela demografi (window of demography) yakni fase dimana jumlah usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk yang tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di atas 65 tahun). 

Pada tahun 2020-2045, diprediksi bahwa angka penduduk usia produktif dapat mencapai 70%, sedangkan 30%-nya merupakan penduduk dengan usia yang tidak produktif. 

Hal ini dapat berdampak pada dua kemungkinan, yaitu bonus demografi atau kutukan demografi. Bonus demografi dapat tercapai jika kualitas sumber daya manusia di Indonesia memiliki kualitas yang mumpuni sehingga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi negara. 

Sebaliknya, kutukan demografi akan terjadi jika jumlah penduduk yang berada pada usia produktif ini justru tidak memiliki kualitas yang baik sehingga menghasilkan pengangguran massal dan menjadi beban negara.

Baca juga : Cooperative Learning: Strategi Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045

Indonesia Emas 2045 telah menjadi impian besar untuk membentuk Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang mendasar di Tanah Air kita, seperti isu korupsi dan kemiskinan. Kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 berada pada kualitas sumber daya manusianya, terutama pemuda. 

Pada 30 tahun mendatang, pemuda yang kali ini masih menduduki bangku sekolah akan menjadi garda terdepan perkembangan bangsa ini, baik itu sebagai pemangku jabatan atau bukan. Oleh karena itu, generasi pemuda harus menaikkan nilai sumber daya manusianya sehingga dapat menghasilkan kader terbaik bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. 

Berdasarkan riwayat perjuangan bangsa Indonesia, pemuda menjadi salah satu pionir dalam proses perjuangan, pembaharuan, dan pembangunan bangsa. 

Lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tahun 1908 merupakan tombak dari kebangkitan nasional karena Budi Utomo merupakan awal kesadaran masyarakat Indonesia untuk menghapus perjuangan yang bersifat kedaerahan dan mulai bergerak bersama sebagai rakyat Indonesia. Pada tanggal 27-28 Oktober 1928, Soegondo membacakan pidato sumpah pemuda untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. 

 Tak hanya itu, pada tahun 1998, pergerakan mahasiswa mampu meruntuhkan kekuasaan orde baru selama 32 tahun sehingga berhasil membawa bangsa ini pada periode reformasi. Ketiga hal tersebut menjadi bukti bahwa pemuda dapat menjadi sosok yang mampu menginspirasi dan mengiringi proses transisi yang terjadi.

Baca juga : Peran Pancasila dalam Revolusi Digital 4.0 dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045

  • Pengertian Indonesia Emas

Indonesia emas adalah sebuah kondisi saat negara Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan seperti korupsi dan kemiskinan. Indonesia emas diproyeksikan pada 100 tahun kemerdekaan negara Indonesia pada tahun 2045. 

Sumber daya manusia Indonesia merupakan salah satu faktor penting untuk mewujudkan negara Indonesia yang adil dan makmur. Kualitas sumber daya manusia tersebut dapat dilihat melalui kualitas generasi penerus bangsa Indonesia. Pemuda berperan sebagai generasi penerus bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa dan mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kemajuan negara Indonesia.

  • Tantangan Indonesia Emas

Tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045 adalah:

Moral dan Karakter Bangsa Indonesia

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi tanpa batasan ruang dan waktu. Pertukaran informasi dapat berupa pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan lain-lain. Hal itu dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif terhadap perkembangan bangsa Indonesia. 

Contoh pengaruh positif yang diberikan adalah kemajuan dalam bidang teknologi serta informasi dan ilmu pengetahuan dapat dengan mudah didapatkan. Tetapi, permasalahan yang terjadi adalah tidak semua informasi dari dunia luar tersebut cocok dengan karakter bangsa Indonesia. 

Baca juga : Indonesia Emas atau Indonesia "Cemas" (Semangat Peringatan 113 Tahun Kebangkitan Nasional)

Pertukaran informasi juga memungkinkan terjadinya pertukaran budaya dari dunia luar dengan budaya Indonesia. Budaya tersebut dapat bersifat membangun atau merusak moral dan karakter bangsa Indonesia. Apabila budaya tersebut rusak, maka identitas sebagai bangsa Indonesia akan hilang dan tergantikan oleh budaya luar.

Sumber Daya Manusia dan Bonus Demografi Indonesia

Bonus demografi yang beriringan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia tentunya akan memberikan kemajuan terhadap bangsa Indonesia dalam merealisasikan Indonesia Emas 2045. Pemuda saat ini akan menjadi garda terdepan dalam pembangunan nasional. Keberhasilan bangsa Indonesia di masa mendatang ditentukan oleh kualitas sumber daya pemuda Indonesia yang mempunyai moral dan karakter sebagai bangsa Indonesia. 

Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung salah satunya kepada sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya berfokus kepada ilmu pengetahuan. Pendidikan moral juga diperlukan agar sumber daya manusia yang dihasilkan tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga memiliki etika.

  1. Strategi Mengatasi Tantangan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter setiap individu. Perbedaan antara orang -- orang yang menerima pendidikan dengan orang -- orang yang tidak pernah mengenal pendidikan sangat terlihat dengan jelas. 

Orang yang terdidik akan mengetahui bagaimana cara bersikap dalam masyarakat, bagaimana menjadi pribadi yang taat kepada Tuhan, dan memiliki pola pikir yang luas, kritis, serta logis. Selain itu, pendidikan juga bisa menjadi wadah utama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan negara.

Pemuda Indonesia merupakan generasi penerus bangsa Indonesia. Pemuda merupakan aset masa depan Indonesia. Sudah sepatutnya sebagai pemuda memberikan inovasi dan kontribusi untuk memajukan bangsa. 

Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang dapat menangani berbagai permasalahan di negara ini salah satunya di ranah pendidikan. Strategi yang dapat dilakukan oleh pemuda masa kini untuk memajukan pendidikan Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 antara lain:

Menyiapkan fasilitas tempat untuk belajar membaca guna mengurangi jumlah buta aksara dan meningkatkan minat membaca. Seperti yang kita ketahui, minat membaca anak-anak Indonesia masih sangat minim. 

Terdapat hubungan antara minimnya minat membaca dengan terbatasnya perpustakaan. Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan jumlah perpustakaan baik dengan diadakannya perpustakaan keliling, taman membaca, maupun pembangunan perpustakaan di berbagai sekolah. 

Cara ini diyakini dapat mengurangi angka buta huruf, meningkatkan minat membaca anak dan juga meningkatkan kemampuan secara verbal yang nantinya dapat mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia.

Membentuk mentoring keagamaan yang dapat mencetak peserta didik yang beretika dan berbudaya. Kegiatan bullying yang marak terjadi cukup mengkhawatirkan karena dapat mempengaruhi kesehatan mental bahkan fisik.

 Hal ini harus segera diatasi agar moral anak -- anak Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi. Kontribusi pemuda yaitu menjalankan mentoring keagamaan baik terjun langsung ke sekolah maupun di luar sekolah. Program kerja yang dapat dilakukan yaitu kajian kitab suci, sharing problematika kehidupan, bakti sosial, dll. Dengan begini masalah bullying yang terjadi dapat teratasi dengan baik.

Membentuk jiwa kewirausahaan melalui program kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan melatih seseorang untuk berpikir optimis, kreatif, ulet dan pantang menyerah, berani mengambil resiko, dan berjiwa kepemimpinan. Kontribusi pemuda yaitu menggerakkan para wirausahawan untuk berbagi pengalaman dan keterampilan kepada siswa/i. 

Pemuda juga dapat berkontribusi memberikan wawasan mengenai bagaimana cara berwirausaha, bekerja sama dalam tim, marketing, dan cara mengatur keuangan. Cara ini diyakini dapat mencetak generasi muda yang berjiwa kewirausahaan yang nantinya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

  1. Aspek Ketercapaian

Terdapat beberapa aspek yang harus dicapai untuk menjadi Indonesia Emas 2045 yang dituangkan dalam sebuah visi, yaitu "Indonesia sebagai Mega Tren Dunia". Visi Indonesia Emas 2045 ini disokong oleh empat buah misi sebagai bentuk realisasinya, yaitu:

  • Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
  • Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
  • Pemerataan Pembangunan
  • Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan

Pembangunan Sumber Daya Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai misi nomor satu merupakan kebutuhan dasar untuk menjalankan misi-misi selanjutnya. Misi ini memiliki beberapa aspek ketercapaian dengan rincian sebagai berikut:

  • Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar pengembangan sumber daya manusia, untuk itu terdapat beberapa standar yang harus dicapai dalam proses mempercepat peningkatan taraf pendidikan, yaitu:

Meningkatnya lama sekolah menjadi 12 tahun

APK pendidikan tinggi ditingkatkan hingga mencapai 60%

Porsi tenaga kerja lulusan pendidikan menengah keatas sebesar 90%

Meningkatnya proporsi lulusan profesional dalam bidang ilmu teknik

Meningkatnya pendidikan vokasi berorientasi demand-driven

Selain peningkatan pendidikan pada kebutuhan dasar tersebut, perhatian besar perlu diberikan pada bidang keilmuan keteknikan, hal ini merupakan dasar dalam perkembangan pada aspek teknologi

  • Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi terbaik Indonesia sebagian besar dihasilkan oleh proses pembelajaran pada perguruan tingginya dan industri, hubungan kerjasama yang baik antara pemerintahan terhadap perguruan tinggi dan industri dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

Penelitian yang dihasilkan dapat diaplikasikan untuk pengembangan bangsa

Perguruan tinggi responsif terhadap kebutuhan ekonomi

Pemberian insentif bagi universitas dan industri untuk mendorong kegiatan R&D

  • Kesehatan

Kualitas sumber daya manusia yang baik hendaknya dibangun dengan peningkatan derajat kehidupan masyarakat mencakup usia harapan hidup, kualitas hidup, dan sistem kesehatan yang baik. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa mekanisme peningkatan pelayanan kesehatan, yaitu:

Akselerasi penyelesaian permasalahan gizi

Mengakhiri kasus baru HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria

Akses fasilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata

Sistem pelayanan kesehatan penduduk usia lanjut berkualitas

Perilaku hidup sehat di masyarakat menjadi budaya

  • Kebudayaan

Budaya merupakan suatu aspek identitas bangsa yang perlu dilestarikan, tidak hanya dalam bidang seni melainkan juga meliputi karakter pribadi bangsa. 

Upaya dasar dalam merealisasikannya adalah dengan memantapkan budaya dan karakter bangsa melalui pengembangan nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta penyerapan nilai baru yang positif dan produktif. 

Disamping itu, perlu juga diwujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab, dan berfalsafah pancasila.

  1. Generasi Emas dan Cara untuk Membentuknya

Menurut Kopeuw (2015) ada dua pengertian tentang Generasi Emas. Pertama, generasi emas berkaitan dengan bagaimana keadaan generasi Indonesia ketika berusia 100 tahun merdeka, dan yang kedua adalah generasi emas dalam penjabaran kata "EMAS". 

Sebagai bangsa yang besar dengan modalitas yang sangat luar biasa; baik sumberdaya manusia, sumberdaya alam, sumberdaya kultural, maupun sumber daya lainnya; sudah saatnya dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis. Pendidikan mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan di masa depan melalui pembentukan dan pendewasaan pengembangan kepribadian agar menjadi insan Indonesia yang berkarakter yakni insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki karakter yang beradab. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang tidak akan mengalami balikan dalam 1 sampai 2 tahun, melainkan belasan tahun.

Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama kebudayaan, hukum dan konstitusi, adat istiadat, dan estetika. 

Pendidikan karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi: pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai; baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Karakter di generasi 2045 dibangun seluruh komponen intelektual, mulai dari:

  • Kecerdasan Intelektual, yaitu kecepatan dan ketepatan aktivitas kognitif dalam memahami, menyelesaikan berbagai masalah, tantangan, dan tugas-tugas.
  • Kecerdasan Emosional, yaitu potensi kemampuan personal dan interpersonal seperti kemampuan untuk mengendalikan emosi dalam diri dan mampu berempati terhadap sesamanya.
  • Kecerdasan Spiritual, yaitu merujuk pada sifat-sifat mulia dan nilai-nilai kemanusiaan, kecerdasan yang berhubungan dengan masalah makna dan nilai. Kecerdasan spiritual memposisikan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas
  1. Simpulan

Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah kondisi saat negara Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelesaikan masalah-masalah kebangsaan seperti korupsi dan kemiskinan. Tantangan yang harus dihadapi bangsa ini guna mencapai Indonesia Emas 2045 adalah kualitas SDM, moral dan karakter bangsa. 

Ketiga hal tersebut dapat ditanggulangi dengan memperkuat landasan pendidikan berupa pendidikan formal dan pendidikan karakter, serta pembentukan jiwa kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Triyono. (2016). Menyiapkan Generasi Emas. Klaten: Unwidha.

Kopeuw, Pilipus M. (2015). Mimpi Memiliki Generasi Emas Sentani. Jakarta: tp.

Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional, Bappenas. (2017). Visi Indonesia 2045. Jakarta: Universitas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun