Setiap malam kau masih saja menguras jejak
di pojok perempatan tugu pahlawan
demi mengisi perut buncit, bukan anakanakmu
memesan sesuap nasi, menghibur diri
Di perempatan tugu pahlawan
digelarlah cerita orang-orang paling dibenci
kaukupas pelan-pelan sambil berbisik
biar orang sekitar tak mendengar bahwa kau sedang bergumam menggunjing bayanganmu sendiri
Sesampai pesanan datang
masih saja nasi yang hangat kaujadikan topeng
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!