Mohon tunggu...
BaksoLahar Nasrulloh
BaksoLahar Nasrulloh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Owner Bakso Lahar, Channel Youtube Dengerin Hati

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ayo Menulis!

4 September 2018   10:01 Diperbarui: 4 September 2018   10:16 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pikiran liar yang dibiarkan. Padahal bila ditangkap dan dikumpulkan menjadi tulisan, bisa menjadi catatan perjalanan hidup tentang apa yang pernah kita pikirkan.

Dengan beragam pikiran yang dituangkan dalam tulisan, kita bisa membaca masa lalu kita, suasana jiwa dan ide yang bermunculan. Bisa menjadi nostalgia. Siapa tahu kelak menjadi sebuah autobiografi atau biografi.

Dengan membaca tulisan masa lalu, memory terbongkar. Jaringan otak terkoneksi kembali untuk mengingat berbagai peristiwa. Disinilah kepikunan bisa diminimalisir.

Menulis tak perlu untuk menjadi penulis terkenal. Menciptakan banyak buku. Minimal kita bisa menjaga kesehatan pikiran dan jiwa kita. Merekam jalan hidup kita. Menyebarkan ilmu dan gagasan. Itupun sudah cukup untuk menciptakan kebaikan.

Siapa tahu tulisan yang asal tulis, menjadi genre baru dalam dunia tulisan? Siapa tahu tulisan yang asal tulis, dapat mengisi sebuah ruang pemikiran yang masih kosong? Mengisi khazanah keilmuan baru? Semua serba mungkin.

Siapa tahu, tulisan yang sederhana bisa menginspirasi, bisa menggugah, bisa menggerakkan, bisa memunculkan arus sejarah dan peradaban? Siapa tahu asal-asalan tulisan kita bisa menjadi asal-usul perubahan hidup kita sendiri?

Aristoteles, Plato dan Socrates  mungkin tak pernah menyangka bahwa tulisan pemikirannya menjadi sebuah ideologi dalam kemasyarakatan dan politik. Karl Mark tak pernah menyangka bahwa tulisan pemikirannya menjadi ideologi komunis dan sosialis. Adam Smith menjadi dasar ekonomi liberal.

Ada yang menulis novel di rumahnya. Lalu tulisannya dibuang. Saat tulisannya ditemukan oleh isterinya. Sang istri memerintahkan untuk melanjutkan tulisannya. Akhirnya novel tersebut menjadi salah satu yang terlaris di dunia.

Letupan pemikiran adalah anugerah dari Allah. Cara mensyukurinya dengan menuliskannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun