Â
Launching Bakso Lahar di jaringan kedai Mie Janda menjadi bagian awal revolusi pentolan baksonya.
Kesalahan bumbu pada pentolnya justru membuat bakso berevolusi sangat cepat. Dari lembut ke kenyal yang selama ini dikeluhkan oleh konsumen.
Pentol kecil menjadi besar. Tanpa isi menjadi penuh isi dengan sensasi daging dan pedas seperti combro singkong.
Perubahan diawali dari keluhan konsumen saat launching bakso lahar. Mengeluhkan pentolan besar baksonya.
Dalamnya kurang matang, lembut, asam karena bahan tertentu, dan ada bahan yang seperti daging ayam yang tidak lembut. Begitu keluhan konsumen di fanspage mie janda.
Keluhan tersebut disampaikan ke tim bakso lahar. Setelah menganalisa resep bumbu dan bahan dengan keluhan pelanggan. Tim bakso lahar segera melakukan berubah an radikal.
Membuang bumbu dan bahan mentah yang dimungkinkan bisa menyebabkan proses kimiawi alami di bakso nya selama di pendingin dan proses pemanasan.
Proses pemasakannya dirubah total menjadi dua kali pembuatan. Cara in8 membuat waktu pembuatan terpangkas 2 jam.
Tidak itu saja produk cacat yang awalnya bisa mencapai 20 persen sekarang menjadi nol persen.
Ini sebuah perubahan yang sangat radikal dalam proses pembuatan bakso lahar.
Semua perubahan tersebut berasal dari komplain konsumen yang sangat konstruktif.
Sebagai kompensasinya, sang konsumen mendapat bakso gratis dengan adonan yang sudah berevolusi.
Setelah itu konsumen membuat komentar di fanspage dengan respon yang sangat positif.
Bila keluhan konsumen direspon dengan cepat maka menjadi pilar kemajuan. Karena konsumen bukan saja raja tapi juga sumber inspirasi dan ide besar kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI