Mohon tunggu...
Mohammad NasrullahiGhorib
Mohammad NasrullahiGhorib Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

saya suka makan

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Nyaman: Kunci Keserasian dalam Relationship yang Langgeng

18 Mei 2024   19:53 Diperbarui: 18 Mei 2024   20:19 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sexual consent / suaramerdeka.com

Menjaga relationship tetap langgeng memang bukan persoalan mudah. Bagaimana tidak, memiliki kesibukan masing-masing, memiliki tanggung jawab, dan tidak satu kota karena hal tertentu tentu menjadi penghalang untuk sering-sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama. 

Meskipun kemajuan teknologi telah memudahkan kita untuk berkomunikasi, tetap saja untuk sebagian besar orang pertemuan tatap muka sulit tergantikan oleh layanan telepon atau video call semata atau dalam bahasa gaul nya adalah clingy. Akibatnya, banyak relationship yang terkena imbasnya, mulai dari kedekatan yang meregang, hilang nya komunikasi, hingga pertengkaran-pertengkaran yang tak terhindarkan. Apakah kamu merasakannya juga? Lantas, bagaimana ya caranya menjaga agar relationship tetap awet atau longlast?

Gimana sih trik jitu menjaga relationship agar tetap longlast?

Jawabannya hanya satu, menjaga kenyamanan kedua belah pihak, menjaga kenyamanan ini bersifat luas, mencakup menjaga komitmen, menjaga komunikasi, saling mengerti, saling memahami, dan masih banyak lainnya. Kenyamanan yang dirasakan oleh kedua pihak tentu adalah alasan utama untuk menjaga keberlangsungan longlast relationship yang telah kalian jalin. 

Jika salah satu pihak sudah merasa tidak nyaman, tidak percaya dan konflik semakin mungkin terjadi di antara kalian. Wah, tentu tidak ada yang ingin hal ini terjadi, ya. Semoga kita semua bisa menjadi versi terbaik untuk diri kita dan dia ya. Selain mampu menjaga relationship dari kesalahpahaman dan konflik, penelitian juga menunjukkan bahwa rasa nyaman, puas, dan bahagia dalam relationship dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup secara umum. Kualitas hubungan yang baik dapat membuatmu lebih sehat secara fisik dan mental. Sebaliknya, rasa tidak nyaman dan puas dalam relationship dapat membawa pengaruh buruk terhadap fisik dan mental. Jadi, rasa nyaman itu sangat penting untuk menjaga relationship tetap baik secara longlast.

Jenis Ekspresi Emosi yang Dapat Membawa Rasa Nyaman

Apakah hanya ekspresi emosi positif saja yang dapat meningkatkan kenyamanan dalam relationship? Ternyata tidak. Berdasarkan studi yang diterbitkan American Psychological Association, lelaki cenderung menyukai situasi ketika pasangan mereka senang sementara perempuan lebih ingin pasangannya tahu saat mereka marah dan memberikan respon serupa. Loh, kenapa begitu? Tentu saja karena wanita senang merasa dimengerti dan didukung dalam situasi yang dihadapinya. Pantas saja ya, ketika wanita curhat tentang temannya yang menyebalkan, ia cenderung berharap pasangannya juga ikut kesal terhadap orang itu dan berpihak kepada pasangannya meskipun terkadang apa yang dilakukan pasangannya tidak sesuai. Kalau tidak, dialog yang tidak diharapkan dan dialog yang membuat lelaki kepikiran, seperti "Pilih dia atau aku?", bisa muncul.

Ternyata, rasa peka dan empati terhadap perasaan satu sama lain juga sangat berpengaruh terhadap kebahagiaan dan kenyamanan dalam hubungan. Wanita cenderung ingin pasangannya relate dengan apa yang dia ceritakan dan dapat memahami perasaan yang ia rasakan. Mungkin, inilah sebabnya banyak jurus kode yang diberikan perempuan kepada pasangannya untuk memastikan pasangannya dapat peka dan mengerti perasaannya. Sementara itu, bagi lelaki, mereka sudah cukup puas dengan melihat pasangannya bahagia dan nyaman bersama dengannya.

Lantas, Pengelolaan Emosi Seperti Apa yang Dapat Mendorong Rasa Nyaman?

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, emosi ternyata bukanlah hanya sesuatu yang kita rasakan sendiri, melainkan juga dapat mempengaruhi orang lain melalui tiap-tiap ekspresi dan mood kita, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ekspresi kita mulai dari mimik wajah, gestur tubuh, hingga pernyataan langsung adalah bentuk kita menyampaikan emosi yang kita rasakan kepada orang lain. Alhasil, ekspresi emosi tidak hanya penting untuk membuat diri sendiri lega, tetapi juga membantu pasangan kita memahami apa yang kita rasakan dan butuhkan.

Namun, ternyata ekspresi emosi juga harus dikelola dengan baik, lho. Kenapa? Tentu saja karena pengaruh besar yang dapat ditimbulkan oleh ekspresi emosi yang tidak tepat, baik bagi diri sendiri maupun pasangan. Pengelolaan emosi juga harus dijaga agar tidak terlalu kurang ataupun berlebih kita harus dapat menjaga perasaan pasangan tetapi juga menjaga diri agar tetap jujur dengan pasangan. Berikut beberapa kiat pengelolaan emosi yang dapat kita lakukan:

1. Memilih situasi yang tepat

Respons dan tindakan setiap orang sepertinya banyak dipengaruhi oleh situasi yang dihadapinya, suasana hatinya, atau lingkungan tempatnya berada. Meskipun persoalan yang terjadi adalah persoalan yang sama, perbedaan situasi juga sangat mempengaruhi cara pasangan menanggapinya. Misalnya, ketika pasangan lelah, sulit untuk menanggapi persoalan dengan kepala dingin. Oleh karena itu, ketika ingin menyampaikan atau mengekspresikan sesuatu, penting untuk memperhatikan situasi dan memperkirakan respons yang mungkin didapat agar tidak memperburuk persoalan yang terjadi.

2. Mengubah situasi agar tepat

Jika mengekspresikan emosi penting untuk dilakukan dan situasi yang dianggap tepat tak kunjung datang, kamu dapat berusaha mengubah situasi agar tepat. Misalnya, ketika pasangan lelah, kamu dapat mengajaknya jalan-jalan, membelikan sesuatu kesukaannya, atau mengajaknya makan enak agar ia merasa lebih nyaman. Setelah itu, baru deh kamu dapat mengekspresikan apa yang ingin kamu sampaikan kepadanya.

3. Mengalihkan fokus kepada hal lain

Ketika pasangan memiliki suasana hati yang buruk atau sedang tidak mood, seringkali tindakan atau ucapannya membuatmu kepikiran atau overthinking. Nah, sebelum buru-buru memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak begitu maksudnya kepadanya dan memicu pasangan kamu tidak mood yang semakin parah, kamu dapat mengalihkan fokus kepada hal lain untuk meredakan overthinking mu. Misalnya, kamu dapat memejamkan matamu, melakukan aktivitas lain, dan menatap sekitarmu. Dengan demikian, kamu tidak memberikan tindakan yang mungkin akan kamu sesali. Ketika suasana hatinya lebih baik dan tenang, kamu dapat berkomunikasi dengan lebih nyaman.

4. Mengubah pandangan terhadap situasi

Kamu pasti pernah sedikit kesal dengan pasangan karena hal-hal kecil, misalnya saja ucapanmu yang tiba-tiba menyinggungnya, padahal kamu tidak bermaksud untuk itu? Padahal, biasanya, dia tidak langsung menangkap ucapan yang dilontarkan. Eits, sebelum buru-buru kesal, kamu dapat mencoba teknik pengelolaan emosi ini. Daripada memikirkan bahwa ia terlalu sensitif atau membuatmu sedikit kesal dengan sengaja, kamu dapat berpikir bahwa ia sebenarnya tidak benar-benar ingin melakukan itu, tetapi kondisi lah yang membuatnya melakukannya. Misalnya, "mungkin dia sudah terlalu kelelahan" atau "mungkin dia terlalu lapar". Perubahan pandangan ini dapat meredakan emosimu sekaligus membuatmu lebih empati terhadap apa yang terjadi kepadanya. Pasanganmu juga akan menjadi jauh lebih nyaman karena merasa kamu dapat memahaminya. Setelah situasi membaik, barulah kalian dapat berkomunikasi mengenai hal tersebut.

Nah, ternyata keterbukaan secara emosional dengan pasangan itu sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dalam hubungan. Meskipun demikian, penting juga untuk mengelola emosi secara bijak agar hubungan tetap awet. Kamu juga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun