Namun, ternyata ekspresi emosi juga harus dikelola dengan baik, lho. Kenapa? Tentu saja karena pengaruh besar yang dapat ditimbulkan oleh ekspresi emosi yang tidak tepat, baik bagi diri sendiri maupun pasangan. Pengelolaan emosi juga harus dijaga agar tidak terlalu kurang ataupun berlebih kita harus dapat menjaga perasaan pasangan tetapi juga menjaga diri agar tetap jujur dengan pasangan. Berikut beberapa kiat pengelolaan emosi yang dapat kita lakukan:
1. Memilih situasi yang tepat
Respons dan tindakan setiap orang sepertinya banyak dipengaruhi oleh situasi yang dihadapinya, suasana hatinya, atau lingkungan tempatnya berada. Meskipun persoalan yang terjadi adalah persoalan yang sama, perbedaan situasi juga sangat mempengaruhi cara pasangan menanggapinya. Misalnya, ketika pasangan lelah, sulit untuk menanggapi persoalan dengan kepala dingin. Oleh karena itu, ketika ingin menyampaikan atau mengekspresikan sesuatu, penting untuk memperhatikan situasi dan memperkirakan respons yang mungkin didapat agar tidak memperburuk persoalan yang terjadi.
2. Mengubah situasi agar tepat
Jika mengekspresikan emosi penting untuk dilakukan dan situasi yang dianggap tepat tak kunjung datang, kamu dapat berusaha mengubah situasi agar tepat. Misalnya, ketika pasangan lelah, kamu dapat mengajaknya jalan-jalan, membelikan sesuatu kesukaannya, atau mengajaknya makan enak agar ia merasa lebih nyaman. Setelah itu, baru deh kamu dapat mengekspresikan apa yang ingin kamu sampaikan kepadanya.
3. Mengalihkan fokus kepada hal lain
Ketika pasangan memiliki suasana hati yang buruk atau sedang tidak mood, seringkali tindakan atau ucapannya membuatmu kepikiran atau overthinking. Nah, sebelum buru-buru memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak begitu maksudnya kepadanya dan memicu pasangan kamu tidak mood yang semakin parah, kamu dapat mengalihkan fokus kepada hal lain untuk meredakan overthinking mu. Misalnya, kamu dapat memejamkan matamu, melakukan aktivitas lain, dan menatap sekitarmu. Dengan demikian, kamu tidak memberikan tindakan yang mungkin akan kamu sesali. Ketika suasana hatinya lebih baik dan tenang, kamu dapat berkomunikasi dengan lebih nyaman.
4. Mengubah pandangan terhadap situasi
Kamu pasti pernah sedikit kesal dengan pasangan karena hal-hal kecil, misalnya saja ucapanmu yang tiba-tiba menyinggungnya, padahal kamu tidak bermaksud untuk itu? Padahal, biasanya, dia tidak langsung menangkap ucapan yang dilontarkan. Eits, sebelum buru-buru kesal, kamu dapat mencoba teknik pengelolaan emosi ini. Daripada memikirkan bahwa ia terlalu sensitif atau membuatmu sedikit kesal dengan sengaja, kamu dapat berpikir bahwa ia sebenarnya tidak benar-benar ingin melakukan itu, tetapi kondisi lah yang membuatnya melakukannya. Misalnya, "mungkin dia sudah terlalu kelelahan" atau "mungkin dia terlalu lapar". Perubahan pandangan ini dapat meredakan emosimu sekaligus membuatmu lebih empati terhadap apa yang terjadi kepadanya. Pasanganmu juga akan menjadi jauh lebih nyaman karena merasa kamu dapat memahaminya. Setelah situasi membaik, barulah kalian dapat berkomunikasi mengenai hal tersebut.
Nah, ternyata keterbukaan secara emosional dengan pasangan itu sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dalam hubungan. Meskipun demikian, penting juga untuk mengelola emosi secara bijak agar hubungan tetap awet. Kamu juga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H