Mohon tunggu...
Nasrul Alimuddin
Nasrul Alimuddin Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Asli Seorang Blogger

Akun asli seorang blogger, terkait apa saja yang sering dibagikan dapat dilihat di url blog saya: https://sipfromptk.blogspot.com. https://rajanyasharing.blogspot.com. Website: https://www.arsipku.my.id. Email: nasrul.matc.na@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Ingatan Kepada Allah SWT

9 April 2022   22:29 Diperbarui: 9 April 2022   22:46 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapakah yang kamu ingat saat Shalat?/dokpri

Ingatan kepada Allah sering kali menjadi topik pembicaraan di kalangan netizen di kebanyakan grup-grup sosmed facebook. Ada yang memulai dengan pertanyaan-pertanyaan singkat, dan yang mengomentarinya pun banyak dari berbagai kalangan.

Misalnya seperti TS berikut yang saya screenshot, dan maaf demi privasi memang sengaja nama penggunanya diamankan.

Sumber : tangkap layar pribadi
Sumber : tangkap layar pribadi
Beberapa ulasan singkat lagi yang juga sering dijumpai seperti:

1. Jika Allah punya bentuk, mohon diberitahukan, bentuknya seperti apa. Jika punya warna, warnanya seperti apa. Jika punya ukuran, tingginya berapa?

2. Bagaimana cara mengingat, sedang kita tidak pernah melihatnya?

3. Jadi, kalau tidak pernah melihat lalu apa yang harus kita ingat?

Dari beberapa ulasan tersebut, tentunya akan membuat pikiran kita semakin terkuras.

Namun, sebelum terlalu jauh sebaiknya kita pahami dulu apa sih itu mengingat?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengingat berasal dari kata Ingat, yang berarti berada dalam pikiran, dan mengingat adalah sebuah kegiatan menyengaja untuk menghadirkan apa yang ada di dalam pikiran.

Jika sudah berada dalam pikiran maka upayanya adalah bagaimana menghadirkannya di dalam pikiran?

Tentunya jika ingin menghadirkan, maka upaya yang pertama dilakukan adalah bagaimana menanamnya ke dalam pikiran?

Permasalahan lainnya adalah untuk bisa menanamkan ke dalam pikiran, maka harus dengan melalui pengalaman.

Pengalaman yang bagaimana?

Yaitu, pengalaman yang ditangkap langsung oleh panca indera, kemudian pesan-pesan yang ditangkap panca indra dirasakan dan direkam oleh memori otak.

1. Ingatan dari pesan alat indra mata.

Mata akan memberikan pesan kepada otak berupa materi, yaitu bentuk, warna dan ukuran. Sehingga suatu saat nanti, ketika pesan ini dibutuhkan untuk dihadirkan dalam ingatan, maka bentuk, warna dan ukuran lah yang akan dihadirkan oleh pikiran.

2. Ingatan dari pesan alat indra telinga.

Telinga akan memberikan pesan kepada otak berupa gelombang suara. Jika suatu saat pesan ini dibutuhkan untuk dihadirkan dalam ingatan, maka pikiran akan menghadirkannya dalam keserupaan suara.

Misalanya, Suara Ani saat menyanyi mirip suaranya Titik Sandora.

Atau saat teman memanggil dari kejauhan, tanpa dilihat orangnya pun, pikiran akan bekerja untuk mengkonfirmasi pemilik suara yang memanggil.

3. Ingatan dari pesan alat indra hidung.

Hidung akan memberikan pesan kepada otak berupa aroma atau bau. Pesan-pesan ini yang akan membuat otak bisa menyimpannya di memori, seperti aroma sedap dan aroma tak sedap. Misalanya aneka macam aroma parfum, dan aneka macam bau tak sedap.

Ketika melintasi jalan, otak akan menghadirkan ingatan bahwa bau tak sedap yang tercium ke hidung berasal dari got yang meluber karena air hujan.

Atau tiba-tiba berpapasan dengan teman yang bau badannya beraroma minya gosok, maka akan timbul diingatan, jika berbau minyak gosok kemungkinan temannya sedang sakit. Dari ingatan-ingatan yang muncul, juga bisa memberikan kesimpulan.

4. Ingatan dari pesan alat indra lidah.

Lidah akan memberikan pesan kepada otak berupa kecapan rasa, seperti manis, asam, asin dan pahit. Dengan adanya pengecap rasa pada lidah membuat manusia bisa mengingat macam-macam rasa.

5. Ingatan dari pesan alat indra kulit.

Kulit akan memberikan pesan pada otak berupa sentuhan, baik itu sentuhan fisik maupun sentuhan suhu. Dengan adanya alat reseptor di bawah kulit, manusia bisa mengenal sentuhan kasar dan sentuhan lembut, manusia bisa mengenal suhu dingin dan suhu panas.

Nah, selain dari ke lima alat indra di atas, ada namanya indra ke enam, dimana indra ini mampu menangkapnya tapi akan sulit ditangkap oleh panca indra. Itu mirip seperti Sensor, Naluri, Insting, Feeling, Firasat, Intuisi, Nurani, Emosi, Inspirasi, Ilham, sehingga bisa merasakan kehadiran makhluk halus dan sebagainya, merasakan kehadiran-kehadiran yang janggal, dan yang paling tinggi adalah merasakan kehadiran Tuhan.

Indra ke enam ini bisa menjembatani panca indra untuk merasakan kehadiran sesuatu, misalnya mata melihat ada gerak gerik mencurigakan, biasanya insting bekerja. Atau bulu-bulu di kulit berdiri saat melewati tempat-tempat angker, biasanya firasat yang bekerja, dan sebagainya.

Pola perilaku yang diakibatkan dari hal-hal yang mencurigakan ini bisa berupa kebahagiaan, gemetaran dan ketakutan.

Gambaran-gambaran Indra ke enam ini sangat berkaitan erat dengan jiwa atau psikologi manusia.

Jiwa tentunya bukan bagian dari immaterial (jasmaniah/raga). Jiwa dipercaya yang menggunakan semua indra (pada raga), yang menggunakan hati untuk merasa, dan bersinonim dengan roh, dan nama lainnya adalah nafs.

Seperti pada dalil berikut ini

"Wahai jiwa yang tenang (nafsu mutmainnah), kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku!" (QS. Al-Fajr: 27-30)..

Nafsu atau jiwa tentunya banyak macamnya, seperti nafsu amarah, nafsu lawwamah, nafsu mulhamah, nafsu mutmainnah, nafsu radhiyah, nafsu mardhiyyah, dan nafsu kamilah.

Lalu Bagaimana Mengingat Allah SWT?

Beberapa penjelasan di atas tentang ingatan, tentunya untuk mengingat tidak harus selalu dengan perspektif ingatan, yakni ingatan yang berdasarkan pada sudut pandang materi atau wujud, tetapi mengingat bisa dengan merasakan kehadiran Tuhan.

Lalu Bagaimana merasakanNya? Yaitu melalui sifat-sifatNya.

Berikut adalah sifat-sifat Tuhan:
* Sifat Nafsiyah: Sifat yang berhubungan dengan zat Allah. Jumlahnya hanya ada satu, yaitu Wujud.

* Sifat Salbiyah: Sifat yang harus melekat kepada Allah yang menunjukan keberadaan dan kesempurnaannya. Sifat ini jumlahnya ada 5, yaitu Qidam, Baqa', Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.

* Sifat Ma'ani: Sifat wajib Allah yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia, serta dapat meyakinkan orang lain karena dapat dibuktikan dengan panca indra. Adapun sifat tersebut, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar, Kalam.

* Sifat Ma'nawiyah: Sifat yang berhubungan dengan sifat ma'ani. Jumlahnya ada tujuh, yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayyan, Sami'an, Bashiran, dan Mutakalliman.

Selain melalui sifat-sifatNya, juga bisa dengan asmaNya yang 99.

Atau bisa merasakan kehadiran Tuhan melalui panca indra dan indra ke enam.

Misalnya, Maha Besar Allah yang telah membuat mata ini melihat. Tetapi, kalau hanya sekedar bola mata, tentunya begitu banyak bola mata di kamar mayat rumah sakit, tapi tak satu pun mayat tersebut bisa melihat. Lalu siapa yang melihat kalau begitu? Tentunya adalah Allahlah yang Melihat, kita manusia hanya pengguna penglihatan dari PenglihatanNya Tuhan.

Begitupun panca indra yang lain, seperti telinga, hidung, lidah dan kulit. Bisa difungsikan karena manusia hanyalah pengguna, pemilikNya adalah Allah SWT.

Dengan perasaan-perasaan seperti itu, msnusia dapat menghadirkan Pemilik dari Panca Indra yang digunakan.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun