Jiwa tentunya bukan bagian dari immaterial (jasmaniah/raga). Jiwa dipercaya yang menggunakan semua indra (pada raga), yang menggunakan hati untuk merasa, dan bersinonim dengan roh, dan nama lainnya adalah nafs.
Seperti pada dalil berikut ini
"Wahai jiwa yang tenang (nafsu mutmainnah), kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku!" (QS. Al-Fajr: 27-30)..
Nafsu atau jiwa tentunya banyak macamnya, seperti nafsu amarah, nafsu lawwamah, nafsu mulhamah, nafsu mutmainnah, nafsu radhiyah, nafsu mardhiyyah, dan nafsu kamilah.
Lalu Bagaimana Mengingat Allah SWT?
Beberapa penjelasan di atas tentang ingatan, tentunya untuk mengingat tidak harus selalu dengan perspektif ingatan, yakni ingatan yang berdasarkan pada sudut pandang materi atau wujud, tetapi mengingat bisa dengan merasakan kehadiran Tuhan.
Lalu Bagaimana merasakanNya? Yaitu melalui sifat-sifatNya.
Berikut adalah sifat-sifat Tuhan:
* Sifat Nafsiyah: Sifat yang berhubungan dengan zat Allah. Jumlahnya hanya ada satu, yaitu Wujud.
* Sifat Salbiyah: Sifat yang harus melekat kepada Allah yang menunjukan keberadaan dan kesempurnaannya. Sifat ini jumlahnya ada 5, yaitu Qidam, Baqa', Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.
* Sifat Ma'ani: Sifat wajib Allah yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia, serta dapat meyakinkan orang lain karena dapat dibuktikan dengan panca indra. Adapun sifat tersebut, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama', Bashar, Kalam.
* Sifat Ma'nawiyah: Sifat yang berhubungan dengan sifat ma'ani. Jumlahnya ada tujuh, yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayyan, Sami'an, Bashiran, dan Mutakalliman.