Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Calon Ketum PSSI yang Ideal

20 Januari 2023   04:25 Diperbarui: 21 Januari 2023   04:45 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan sepak bola di desa (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Apalagi piala dunia 2026 sudah memakai skema 48 tim, yang mana peluang untuk lolos seleksi bagi Indonesia cukup besar.

Selain itu,ketua umum baru PSSI harus berani memasukkan atau mempunyai sekolah bola atau semacam akademi bola bagi anak - anak Indonesia yang memiliki talenta yang lebih. 

Karena hanya dengan ada akademi bola maka sepakbola bola Indonesia akan melahirkan pemain kelas dunia sebab selama ini Indonesia cuma ada sekolah bola yang mana tidak maksimal karena di sekolah bola anak-anak cuma di ajarin teknik bermain bola.

Namun, tidak ada kontrol terhadap makanan, suplemen sehingga fisik anak-anak sekolah bola sekarang lemah atau tidak sanggup bertahan 90 menit untuk lebih tampil stabil stamina mereka.

Sehingga dapat dilihat dari pemain liga 1 yang mana pemain Indonesia akan kehilangan stamina di menit-menit akhir yang mengakibatkan tim yang mereka bela akan kalah. 

Sedangkan pemain asing stamina mereka tetap stabil alias tidak loyo jika bermain 90 menit. Efeknya mereka pemain asing menjadi pilihan utama bagi tim yang ingin menang di liga 1 Indonesia.

Intinya ketua umum baru PSSI adalah seseorang yang bisa merangkul, memahami dan mau melakukan inovasi demi kemajuan sepak bola Indonesia.

Untuk sekedar mengingat bahwa penduduk Indonesia dua ratus juta lebih masak 12 pemain terbaik tidak didapatkan untuk Timnas, sangat berbeda dengan Kroasia negara yang penduduknya tidak sampai 10 juta orang, tapi mampu menjadi juara tiga piala dunia 2022 dan Juara dua piala dunia tahun 2018. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun