Beberapa hari ini sedang banyak pembahasan tentang kongres PSSI yang akan memilih Ketua umum baru mengingat Ketua Umum lama pak Iwan mengundurkan diri atas desakan netizen karena tidak becusnya mengurus pertandingan bola.
Puncaknya terjadi peristiwa tragis di stadion Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan seratusan lebih supporter bola meninggal akibat dari jadwal bola terlalu malam dan tidak adanya SOP yang digunakan dengan baik oleh panitia pelaksana pertandingan.
Akibat peristiwa tersebut mengakibatkan kompetisi  liga 1 ,liga 2 dan liga 3 tidak berjalan selama satu bulan lebih. Dan semenjak itu PSSI memutuskan liga 1 dilanjutkan kembali dengan tidak adanya sistem degradasi dan liga 2 dan liga 3 di hentikan.Â
Hal ini mengakibatkan terjadinya pertandingan ecek - ecek yang dimanfaatkan tim lemah untuk memenangkan tim tertentu dan tentunya bayaran uang atau di kenal dengan match fixingÂ
Dengan keputusan yang kontroversial tersebut maka PSSI menjadi sorotan seluruh insan sepakbola Indonesia. Apalagi baru beberapa pekan yang lalu Indonesia gagal masuk final piala AFF.
 Oleh karena itu, perlu nanti adanya ketua umum baru yang mempunyai kapasitas mumpuni untuk kembali kejayaan sepakbola bola Indonesia.Â
Tentu orang tersebut harus mengerti dan memahami kemauan supporter bola dan standar atau aturan yang digunakan juga sesuai dengan aturan sepakbola FIFA.
Orang yang akan memimpin PSSI juga seseorang yang tidak ada kepentingan di sepakbola artinya seseorang yang bukan salah satu pemilik dari klub bola.
Mengingat selama ini anggota Exco PSSI ada yang menjabat sebagai presiden klub bola. Hal ini yang merusak suasana maka sebaiknya ketua umum PSSI harus orang yang terhindar dari kepentingan pribadi.
Oleh karena itu, Ketua umum baru PSSI harus juga mempunyai pengetahuan yang lebih mumpuni tentang sepakbola dan mempunyai rencana masa depan atau rencana jangka panjang supaya Indonesia dapat meraih target untuk masuk piala dunia.Â