Sedikit cerita dari saya guru yang pernah mengajar di sekolah swasta. Sekolah swasta merupakan sekolah yang bernaung dibawah sebuah yayasan yang terdaftar di Kemenkumham. Oleh karena itu, sekolah swasta sangat membantu pemerintah dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sehingga, di Indonesia banyak sekali sekolah swasta yang berdiri dan selain banyak sekolah swasta  kualitasnya juga lebih baik dari sekolah negeri baik dari kedisiplinan siswa maupun guru.
Hal ini dapat dilihat bahwa sekolah swasta mampu menjadi juara pada saat lomba Kompetisi Sains Nasional dan pada saat yang sama sekolah negeri tidak mampu juara.
Ada beberapa kali saya membawa anak didik untuk mengikuti kompetisi sains nasional tingkat kabupaten untuk sekolah dasar.Â
Saat pertama mengikuti kompetisi sains nasional yaitu tahun 2017, saya yang hanya seorang sarjana ilmu fisika saat itu yang baru lulus, sudah tentu tidak terlalu memahami materi ajar untuk sekolah dasar.
Namun, karena kepala sekolah memaksa untuk mengajari anak yang akan mengikuti kompetisi sains nasional, maka saya dengan bantuan google mencoba mencari materi ajar.
Alhamdulillah dengan ketekunan siswa dan memang dengan persiapan hanya dua Minggu maka anak didik saya mendapat juara satu untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) tingkat kabupaten.
Saya yang merupakan guru baru dan buta tentang soal yang akan dilombakan tentu ada rasa bingung dan bahagia. Karena memang minim persiapan namun mendapatkan hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, dari hasil tersebut dapat dikatakan sekolah swasta mampu mengontrol peserta didik untuk belajar lebih keras sebab sekolah swasta harus membuktikan bahwa yang sekolahnya bukan sekolah asal-asalan.
Dan kelebihan sekolah swasta adalah mereka memiliki materi yang lebih dari sekolah negeri dan mempunyai kewenangan penuh terhadap pendidik sebab pendidik yang mengajar di sekolah swasta adalah mereka guru yang bukan pegawai negeri.
Sedangkan sekolah negeri, kepala sekolah yang tidak mempunyai wewenang penuh terhadap guru yang mengajar sebab semua guru merupakan pegawai negeri.
Sehingga banyak sekolah negeri sekarang tidak bisa berbuat banyak karena selain uang tidak banyak namun status guru yang pegawai negeri tentu tidak mudah untuk melakukan rotasi. Sebab panjangnya birokrasi di pemerintahan untuk sekedar merotasi seorang guru yang yang berstatus pegawai negeri.
Oleh karena itu, bagi orangtua yang mampu secara finansial tentu mereka memilih sekolah swasta sebab sekolah swasta dapat menawarkan berbagai fasilitas dan ekstrakurikuler yang tidak ada seperti disekolah negeri.
Dan bagi sekolah negeri tentu kepala sekolah nya tidak berbuat banyak karena biasanya di kepala sekolah di sekolah negeri paling lama menjabat dua tahun atau tiga tahun, setelah itu.mereka akan di rotasi ke sekolah negeri lain.Â
Hal inilah yang membuat kepala sekolah negeri mungkin malas melakukan inovasi  sebab baru saja melahirkan kebijakan yang bagus malah di rotasi ke sekolah lain, berbeda dengan sekolah swasta, karena kepala sekolah swasta, hanya bisa diganti oleh ketua yayasan dimana sekolah swasta tersebut bernaung.
Biasanya kepala sekolah swasta, harus mempunyai visi misi yang sama dengan yayasan. Sebab jika tidak sesuai dengan visi dan misi maka ketua yayasan akan melakukan penggantian kepala sekolah.
Biasanya sekolah swasta melakukan rotasi sekitar lima tahun. Dengan begitu maka sekolah swasta mampu melakukan berbagai inovasi karena kepala sekolah nya tidak berganti-ganti dalam waktu singkat.
Dengan banyaknya keunggulan sekolah swasta tentu pasti ada kelemahannya yaitu biaya sekolah biasanya mahal karena tidak ada subsidi pemerintah.
Oleh karena itu, sebenarnya pemerintah bisa melakukan inovasi seperti sekolah swasta dengan membuat sebuah kebijakan yang pemerintah daerah tidak sewenang-wenang melakukan rotasi kepala sekolah.Â
Sebab biasanya yang menjabat kepala sekolah negeri yaitu mereka yang  dekat dengan pemerintah setempat. Sehingga tidak heran yang menjabat kepala sekolah merupakan keluarga bupati atau keluarga kepala dinas.
Walaupun sudah program calon kepala sekolah bagi sekolah negeri. Namun, Â hal itu, masih belum bisa membuat sekolah negeri bersaing dengan sekolah swasta yang di isi oleh mereka yang mampu secara SDM dan juga mampu secara manajemen.
Dari pengalaman saya yang baru lulus sarjana dan mampu menjadi juara satu kompetisi sains nasional maka ada sesuatu yang salah dari sekolah negeri yang sudah berpengalaman baik dari guru maupun dari kepala sekolah. Tapi bisa kalah dari sekolah swasta tempat saya mengajar yang saat itu baru berumur 8 tahun.
Hal ini tentu aneh bagi saya sebab saya tidak mempunyai pengalaman tapi mampu membuat anak didik saya juara satu kompetisi sains nasional tingkat SD se-kabupaten.Â
Oleh sebab itu, tidak heran sekarang banyak orangtua siswa memilih sekolah swasta bagi yang mampu secara finansial, sedangkan bagi yang tidak mampu maka solusi nya adalah sekolah negeri walaupun apa adanya namun sekolah negeri yang gratis bagi seluruh siswa di Indonesia. Semoga ada perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H