Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

SEA Games 2021: Indonesia Hampir Kalah Gara-Gara Babak Penalti

23 Mei 2022   14:41 Diperbarui: 23 Mei 2022   14:59 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia U-23 (dok.   bola.kompas.com)

Pada pertandingan perebutan juara ketiga atau medali perunggu cabang olahraga sepakbola Indonesia melawan Malaysia. Pada babak pertama kedua tim bermain sama kuat yaitu seri.

Baru babak kedua, timnas U-23  Indonesia maupun Malaysia mencetak gol. Indonesia pertama mencetak gol di menit 64 melalui pemain termuda Madura united yaitu Ronaldo Kwateh dan di samakan oleh pemain Malaysia pada menit 80.

Setelah melalui babak  perpanjangan waktu yaitu 2x15 menit akhirnya wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak perpanjangan waktu.

Sehingga babak penentuan harus dilakukan babak tendangan penalti. Pada tendangan pertama tendangan dari pemain Malaysia berhasil ditepis oleh Ernando kiper Indonesia.

Walaupun, tendangan Malaysia berhasil ditepis. Pemain Indonesia Asnawi sebagai penendang pertama juga gagal dalam eksekusi penalti karena tendangan nya mengenai mistar gawang Malaysia.

Oleh karena itu, skor tetap imbang yaitu sama nol. Sebab kedua penendang dari dua tim sama-sama tidak gol.

Pada tendangan kedua Malaysia dan Indonesia sama-sama gol. Sehingga skor tetap imbang  1-1. Pada tendangan ketiga Malaysia gagal mencetak gol, sedangkan Indonesia berhasil maka skor menjadi 1-2 untuk kemenangan sementara untuk Indonesia.

Akhirnya tendangan ke empat dan ke lima kedua tim sama-sama mencetak gol maka dengan itu Indonesia memenangkan tendangan penalti dengan skor 3-4 untuk Indonesia.

Dari babak penalti Indonesia seharusnya harus belajar lagi dalam hal tendangan penalti. Jika bisa sudah saatnya Indonesia berkonsultasi dengan ahli saraf supaya pemain Indonesia mampu menendang semua gol dalam babak penalti.

Karena dari hasil pertandingan Malaysia dan Indonesia, hampir saja Indonesia dikalahkan jika Malaysia mampu mencetak seluruh gol dari penendang mereka.

Oleh sebab itu, melatih pemain mencetak gol saat penalti bukan persoalan mudah karena pemain membutuhkan mental yang kuat yang tidak bisa di ganggu gemuruhnya para suporter atau ada juga gangguan dari kiper lawan. 

Sehingga jika dilatih seluruh pemain dalam mencetak gol maka pelatih maupun suporter tidak dibuat sport jantung sebab sudah yakin bahwa Indonesia bisa jika melakukan pada saat babak penalti.

Adanya perusahaan ilmu saraf atau ahli saraf maka sangat membantu bagi Tim nasional Indonesia karena hanya mereka ahli saraf yang mampu membuat pemain mampu mencetak gol pada saat tendangan penalti. Sehingga tim nasional Indonesia akan selalu menang jika babak penalti terjadi.

Dari hasil pertandingan tadi malam dapat di simpulkan bahwa kualitas pemain tim nasional Indonesia memang harus merata. Tidak hanya bergantung sama pemain bintang atau pemain yang bermain di Eropa. Sebab jika babak adu penalti terjadi maka pemain bintang akan terlihat gugup.hal ini dapat dilihat dari tidak gol Asnawi pemain Indonesia yang berlaga di Korea Selatan.

Oleh karena itu, melakukan evaluasi dan penilaian secara menyeluruh diperlukan oleh Shie Tae yong sebab jika tidak maka Indonesia akan selalu kalah atau tidak akan pernah mendapat gelar Juara di level Asean maupun dunia.

Dan jika bisa Tim nasional Indonesia diharuskan bermain sesuai dengan karakter pemainnya. Sebab selama ini kreativitas pemain masih kurang jika dibandingkan pada masa Luis Milla pelatih yang pernah melatih Indonesia sebelum Shi Tae yong.

Sehingga terlihat pemain Indonesia masih juga tidak mampu melawan Thailand baik di sea games maupun di piala AFF kemarin maka evaluasi sangat diperlukan sebab Indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia U-20 sebentar lagi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun