kami sekeluarga Hidayatullah sangat bersyukur sekali karena memang kami tidak ada kemampuan untuk menyelesaikan mushalla secepatnya kami belum cukup dana.
memang benar kata Imam Syafi'i yang mengatakan bahwa berdoa di malam hari saat shalat tahajud bagaikan anak panah yang langsung tembus langit. Apalagi kami berdoa di bulan suci Ramadhan yang mana bulan yang penuh Rahmat dan ampunan Allah SWT.
selain itu, berdoa juga sebuah ibadah utama dan bentuk lemah nya seorang hamba di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu di dalam agama Islam sangat di anjurkan untuk terus-menerus berdoa karena jikapun tidak di kabulkan di dunia Insyaallah pahala berdoa akan menjadi penghalang api neraka di akhirat nanti.
Walaupun target mushalla selesai, Â kami akan terus-menerus berdoa untuk pembangunan gedung lainnya di pesantren kami, sebab bagi kami hanya dengan berdoa kepada Allah SWT maka pembangunan pesantren kami akan selesai.
Dengan tujuan mulia ingin membangun pesantren maka kami tidak juga hanya mengandalkan doa di setiap malam tahajud kami. Namun juga berusaha bekerja di siang hari supaya pembangunan pesantren cepat selesai dan kami akan segera menerima santri baru di pesantren.
Oleh sebab itu kami tidak akan menyerah walaupun kadang-kadang ada saja orang-orang toksik yang mengatakan lebih baik kerja di perusahaan dari pada bersusah payah membangun pesantren. Sebab tugas membangun pesantren bukan kalian yang (masih muda) namun tugas membangun pesantren adalah para orang tua atau tengku (ustad).
Sekian pengalaman kami di bulan ramadan dan benar -benar ada keberkahan di bulan suci Ramadhan.
Tulisan ini didedikasikan untuk seluruh pengurus pesantren Hidayatullah Aceh Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H