Suasana yang ramai di kampung aku, tidak  di ikuti oleh kampung lain. Karena masih ada kampung belum lebaran di kecamatan yang sama dengan aku.
Oleh karena itu, menyebabkan berkurangnya orang-orang yang berlebaran hari ini. Alasan mereka yang belum lebaran karena belum melihat bulan dan juga bentuk kepatuhan kepada guru tempat mengaji di desa tersebut.
Walaupun tidak serentak bukan berarti tidak saling mengunjungi sebab saling mengunjungi merupakan suatu perbuatan yang baik untuk mempererat hubungan antar keluarga.
Tentu aku berkunjung nya besok pada saat mereka sudah berlebaran. Karena jika berkunjung hari ini tidak enak sebab mereka masih melaksanakan puasa.
Kelebihan lebaran dikampung tentu banyak sekali dari segi ramah tamah dan juga bisa bercerita nostalgia pada zaman kecil dulu.
Aku pergi berkunjung biasanya gabung dengan kakak. Jadi. Dengan pergi bersama dengan kakak maka terasa ramai sekali.
Oleh karena itu, momentum lebaran di kampung akan semakin lengkap dengan berkumpul semua keluarga dan tentu suasana nya akan semakin ramai lagi.
Itulah cerita serba serbi Idul Fitri di kampung halaman sendiri. Untuk Kompasiana selamat Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin. Terimakasih sudah menjadi rumah bagi penulis pemula seperti aku. Dan tentu menambah teman-teman dalam hidup ku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H