Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Perlunya Evaluasi, Akademi Bola, dan Pemain Muda bagi Persiraja Banda Aceh Musim depan

30 Maret 2022   21:33 Diperbarui: 1 April 2022   04:22 1224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemain persiraja Banda Aceh berfoto sebelum berlaga dengan persik Kediri (dok KOMPAS.com)

Persiraja Banda Aceh sebuah klub bola yang berlaga di liga BRI 1 di pastikan tahun depan turun kasta ke liga 2.

Hal ini akibat dari tidak mampunya Persiraja Banda Aceh untuk mengumpulkan banyak poin, sehingga mengakibatkan Persiraja Banda Aceh turun kasta.

Sebenarnya Persiraja Banda Aceh di awal musim main baik karena pernah menang dan hanya beberapa kali seri. Dan masuk ke seri kedua persiraja Banda Aceh memecat pelatih Hendri Susilo yang telah berjasa membawa persiraja Banda Aceh berhasil masuk ke liga 1 Indonesia.

Petaka dimulai saat seri 2 dua, Persiraja yang hanya dilatih oleh asisten pelatih kepala Akhyar kembali menelan banyak kekalahan yang mengakibatkan poin Persiraja terbuang percuma. 

Baru seri ketiga presiden Persiraja Banda Aceh mencari pelatih asing yang berasal dari Brazil.

Disayangkan hasilnya pun kurang memuaskan walaupun Persiraja Banda Aceh sempat memenangkan satu laga dengan Persija Jakarta pada awal seri ketiga.

Presiden Persiraja Persiraja Nazaruddin yang lebih dikenal dengan "Dek Gam" merasa di curangi di liga 1 Indonesia.

Dia pun sering memprotes kinerja wasit liga 1 yang terlihat dengan jelas tidak berpihak netral sehingga mengakibatkan persiraja menderita banyak kekalahan, dari gol di anggap offside padahal tidak offside sampai diberikan penalti ke lawan padahal tidak ada pelanggaran keras. 

Sebenarnya bukan hanya kinerja wasit yang difokuskan akan tetapi Jika dilihat hasil pertandingan awal dengan akhir sebenarnya ada masalah di internal Persiraja.

Dan para fans seperti saya pasti tidak tahu, akan tetapi dapat dilihat di awal musim permainan persiraja Banda Aceh sangat militansi dan membuat lawan tertekan sepanjang waktu pertandingan. 

Namun, di pertengahan musim Persiraja sudah mulai kehilangan semangat militansi permainan dalam menekan lawan sepanjang pertandingan. Dan kembali semangat bermain di akhir musim.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua bermuara kepada pengaruh pelatih di dalam skuad Persiraja Banda Aceh.

Menurut saya sebagai fansnya Persiraja, sarannya adalah wajib persiraja Banda Aceh menggunakan pemain muda lokal yang asli orang Aceh.

Sebab, jika dilihat, potensi sangat banyak anak muda Aceh berbakat bermain bola level liga profesional. Dengan cara dengan melakukan pencarian bibit potensial untuk di bina dan dilatih oleh pelatih yang senior.

Sebab dengan menggunakan jasa anak muda maka permainan Persiraja Banda Aceh dipastikan sangat agresif dan mampu melakukan tekanan kepada lawan di sepanjang waktu.

Hal ini dapat dilihat dari klub liga 1 lainnya seperi Persebaya Surabaya, Bali united, Bhayangkara FC, dan Madura united yang banyak diisi oleh talenta muda. 

Tidak heran semua klub tersebut mampu bertahan di peringkat 10 besar. Padahal, yang digunakan anak muda namun berhasil dibina dengan baik oleh pihak klub.

Oleh sebab itu, sudah saatnya pihak manajemen klub persiraja menyiapkan langkah-langkah apa saja yang diharuskan dilakukan supaya bisa bertahan selalu di liga 1. Apakah mendirikan sekolah bola atau akademi sepak bola seperti di tim-tim Eropa.

Di era sepak bola modern, sepak bola menjadi sebuah industri. Karenanya menghasilkan pemain berbakat muda dan mendunia adalah sebuah keharusan.

Tidak heran, klub sekelas Barcelona (klub liga Spanyol) yang banyak utang mampu bangkit dengan hanya mengandalkan pemain dari akademi sepakbola mereka La masia.

Selain masalah pemain muda ada hal lain yang harus diakui bahwa Persiraja tidak memiliki filosofi permainanya.

Oleh karena itu, sudah saatnya Persiraja Banda Aceh mengkoreksi diri supaya jelas filosofi permainanya, sebab hampir semua klub yang berlaga di liga 1 ada nampak jelas bagaimana filosofi permainan mereka, apakah bertahan, atau menyerang terus. 

Semoga di musim depan persiraja mampu bersaing di liga 2 dan kembali promosi di liga 1. Kegagalan ini akan menjadi cambuk bagi semua yang berkepentingan di Persiraja Banda Aceh supaya bisa berubah.

Sebab fans Lantak Laju ingin selalu Persiraja Banda Aceh maju dan terus bertahan di liga 1.

Dari fans Persiraja Banda Aceh, awak lantak laju!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun