Sekarang dalam masa covid 19 guru honorer di tempat aku mengabdi sangat memprihatinkan. Karena pemasukkan dari sekolah tidak ada. Sebab sekolah berkilah bahwa jika tidak kerja atau tidak masuk sekolah tidak ada gaji. Jadi, terpaksa guru honorer pada saat pandemi covid 19 begini berusaha mencari kerjaan yang bisa makan walaupun hanya cukup untuk satu hari saja.
Jadi, UMP hanya berlaku kepada buruh dan tidak berlaku kepada guru honorer. Sebab pandangan orang sekarang hanya tertuju menderitanya para buruh. Padahal, ada yang lebih menderita yaitu guru honorer.
Guru honorer menderita, mengapa masih mengajar? Sekali lagi misi dalam diri seorang guru honorer adalah misi kedepan yang sangat panjang. Sebab jika guru honorer mogok mengajar maka hampir seperempat sekolah di Indonesia tutup. Karena di daerah terpencil yang paling banyak mengajar adalah guru honorer. Selain kinerja guru honorer bagus dan yang pasti guru honorer mengajar dengan hati tulus. Guru honorer tetap mengajar untuk Negara Indonesia lebih cerdas ke depan dan supaya ibu pertiwi tidak menangis.
Tulisan ini untuk guru honorer yang tetap setia mengajar di daerah pelosok Aceh yaitu Aceh Tenggara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H