Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Indahnya Kegiatan di Tempat Baru: Pesantren Hidayatullah di Kuta Cane

4 Februari 2018   22:45 Diperbarui: 14 Februari 2018   18:37 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian lah beberapa keutamaan yang baru dapat aku tuliskan. Sebenarnya banyak lagi namun yang namanya menulis aku harus lebih lama lagi mencari pengalaman baru di tempat baru aku ini. Walaupun terkesan agak sedikit lelet akan tetapi aku tidak peduli bagiku hidup harus di nikmati dan slow aja.

Kegiatan

Kegiatan aku di pesantren tidak jauh berbeda dengan pengasuh yang lain atau dengan anak asuh. Karena bedanya hanya anak asuh pergi sekolah sedangkan aku tidak sekolah lagi, mungkin nanti sambung S2 tapi di sini hehehe. Beberapa kegiatan yang sama dengan anak asuh dan dengan pengasuh yang lain adalah kami selalu shalat berjamaah bersama di mushalla pesantren, puasa senin-kamis bersama, dan bangun shalat tahajud bersama, terkesan berat akan tetapi sangat menyenangkan. Sebab aku sudah mulai merasa seperti hidup kembali spirit beribadah aku yang sempat meredup saat kuliah dulu.

Orang-orang termasuk yang sangat mengenal aku sebenarnya sangat terkejut keputusan aku untuk mengabdi di Kuta Cane karena mereka berpikir bahwa aku menyerah mengejar S2 aku. Aku jujur aku tidak pernah menyerah untuk mengejar S2 bagiku, S2 itu bukanlah syarat masuk syurga namun sebuah mimpi yang tidak harus di capai. Oleh karena itu, sebenarnya sekarang posisi aku sangat sulit, mengingat aku ada janji sama guru SMA aku bahwa aku harus mengejar S2. Aku tidak mungkin mengingkari janjiku mengingat mereka (Guru SMA) pernah membantu aku saat aku mau kuliah saat S1 dulu.

Oleh karena itu, aku sekarang hanya berharap pertolongan Allah SWT karena Allah SWT yang bisa menyelesaikan masalah aku. Jika begitu kenapa memilih mengabdi dulu?. Pengabdian aku ini sebenarnya sudah aku rencanakan setelah tamat SMA dulu, namun karena aku lulus undangan kuliah dari SMA maka aku harus menunda kegiatan yang mulia ini. Sebab aturannya jika aku  menolak undangan kuliah maka sekolah aku akan di hukum. Dan itu sangat berbahaya.

Karena aku datang ke Kuta Cane saat semester sedang berjalan maka aku sekarang tidak masuk ke kelas, namun pak kepala yayasan  menyatakan bahwa aku hanya bisa mengajar anak asrama yang tinggal di pesantren ini. Bagiku ini anugrah yang harus aku syukuri mengingat aku takut juga mengajar di kelas. Bukan aku tidak bisa namun takutnya anak murid lari saat mendengar materi fisika yang akan aku ajarkan. Sebab aku sekarang belum menpunyai cara yang pas untuk mengajar fisika kepada sekolah SMP.

Walaupun terkesan aku tidak ada kegiatan, namun ada kegiatan baru yang aku gemari yang selama ini terpendam akibat dari kuliah aku yang suka dengan persamaan-persamaan fisika yaitu, aku sekarang suka membaca dan sudah banyak buku yang aku baca dan satu lagi yang aku suka adalah menulis, aku suka menulis hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan aku, perasaan aku dan orang-orang yang ada di sekitar aku. Terkesan aneh, namun bagiku ini sangat menyenangkan.

Jadi, selama aku merasa bahagia di pesantren Hidayatullah Kuta Cane kenapa aku harus buru-buru kuliah S2?  Sedikit berlagak hehehe.Sebab bagiku S2 bukan akhir segalanya, karena umur aku masih muda dan masih ada peluang bagi aku untuk mengejar S2 untuk sepuluh tahun ke depan, so, aku sekarang slow aja hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun