Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tahun Baru, Tempat Baru, Mudah-mudahan Awal yang Baru

3 Februari 2018   23:23 Diperbarui: 3 Februari 2018   23:37 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 29 Januari 2017 Aku resmi pindah tempat ke daerah Kabupaten Kutacane, Aceh, tepatnya di daerah Kute Lawe Luneng Aman salah satu desa yang ada di kecamatan Lawe Sigala-gala. Niat hati mau kesini sebenarnya sudah lama, mungkin ini yang namanya kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga Aku ada kesempatan untuk pergi ke daerah ini.

Banyak tantangan yang Aku hadapi, dari meyakinkan ibu ku yang tercinta sampai meyakinkan kakak. Mereka semua khawatir terhadap kondisiku. Menurut aku itu wajar mengingat mereka semua memang sangat peduli dengan adik mereka yang sedikit keras kepala ini. Mereka khawatir karena aku pergi jauh, dan tempat itu tidak ada keluarga. Contohnya tidak seperti pergi ke Banda Aceh yang ada kakak Aku yang mengawasi aku di sana, sedangkan di Kuta Cane tidak ada keluarga. Begitu kata mereka.

Dengan pikiran yang tenang aku jelaskan pada mereka bahwa aku pergi ke Kuta Cane untuk mengabdi.. karena aku merasa terlalu egois dalam hidupku jika hanya memikirkan diri sendiri. Dan tidak berbagi. Oleh karena itu, aku merasa hidup wajib berbagi sehingga keputusan aku pergi ke Kuta Cane adalah keputusan sulit namun aku merasa bahagia. Tapi satu pesan lagi dari ibuku, jangan cari jodoh yang jauh-jauh. hehehe

Tahun 2017 merupakan tahun baru yang menurut aku sangat tepat bagiku untuk berubah mengingat di  tahun 2016 aku hanya menghabiskan tahun dengan bermain-main saja alias tidak ada kegiatan yang pasti, Bahasa kerennya no schedule. Oleh sebab itu, aku merasa kesempatan di tahun yang baru ini akan aku perlakukan dengan sebaiknya. Apalagi aku berada di lingkungan baru, suasana baru dan awal yang baru juga untuk memulai pertualang dalam hidupku lagi.

Banyak teman-teman dan kerabat tanya kenapa harus yang jauh-jauh. Aku bilang bukan yang jauh yang aku mau tapi aku mau menjadi manfaat bagi orang yang membutuhkan. Karena jika hidup hanya untuk mencari makan saja, aku kira kejam sekali dunia ini. Sebab rasanya  sedikit-sedikit uang bukan prinsip aku yang sepenuhnya.

Prinsip hidup aku tidak bisa di tukar dengan uang begitu lah Bahasa kerennya. Satu yang selalu aku kenang adalah hidup aku ini sudah banyak dibantu oleh orang-orang yang aku sendiri tidak tau harus bagaimana untuk mengucapkan rasa terimah kasih itu, mulai dari aku tidak bisa apa-apa sampai aku menjadi seseorang yang kata orang aku pintar.

Hari kedua aku di Kuta Cane aku sudah mulai mengenal orang baru yang berarti bagiku

Aku akan sedikit perkenalkan  tempat baruku, secara admministrasi tempat aku tinggal di Desa Lawe Loning Aman Kecamatan Lawe sigala-gala kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. Indonesia. Daerah tempat aku tinggal secara Geologi berada di seputaran gunung Api, mengingat ada beberapa panasbumi yang muncul di seputaran kompleks pesantren tempat aku tinggal. Daerah tempat aku tinggal di belakangnya  berbukit yang berarti diduga ada patahan.

Selain itu Keadaan tempat aku tinggal sangat nyaman karena di samping kompleks pesantren aku ini selalu ada air mengalir yang berasal dari Gunung. Aku yang baru disini pertama merasa kaget sekaligus senang mengingat tempat aku di kampong yaitu di Aceh Barat tidak ada air yang mengalir setiap saat.

Secara jiwa aku merasa sangat tenang daripada sebelumnya. Karena sebelum aku pergi ke kesini aku merasa asing saja. Dan aku merasa ada yang kurang saja walaupun aku bahagia. Aku tidak tau kenapa bahwa aku merasa bahagia dan tenang di tempat baru aku ini, akan tetapi yang pasti aku merasa kehidupan yang aku dambakan selama ini sudah aku temukan.

Aku berharap di tempat baru ini aku akan bekerja dengan maksimal dan sangat di siplin karena bagiku seorang yang disiplin akan mencapai yang apa yang dia impikan. Dan yang aku impikan adalah menjadikan anak murid aku nanti bisa atau paham yang aku sampaikan. Karena menurut aku dengan aku mengajari mereka yang bermanfaat semoga menjadikan amal akhirat nanti saat aku meninggal.

Jika ditanya berapa banyak ilmu yang kamu paham, aku akan jawab aku tidak tahu. Dan aku orangnya senang mengajari apa yang aku tahu. Oleh karena itu menjadi guru bagi orang-orang merupakan hal yang tersulit bagiku akan tetapi aku sangat menyukai tantangan artinya aku akan belajar dengan sungguh-sungguh dengan harapan semoga mereka yang aku ajarkan senang dengan metode aku.

Karena dasar aku seorang scientist maka mengajar adalah suatu hal yang baru dan tidak pernah di ajarkan saat aku kuliah di Jurusan aku. Sehingga mengajar bagiku adalah suatu hal baru yang wajib aku pelajari sedikit demi sedikit sebab aku tidak bisa belajar dengan cepat. Namun walaupun begitu tantangan adalah yang aku paling sukai dalam hidupku. Sebab hidupku penuh dengan tantangan dan halangan, sedikit curhat hehehe.

Hari demi hari yang baru aku lalui di tempat baru, aku sudah merasakan bahagia yang sempat hilang saat aku kuliah dulu. Di sini tempat baru aku mulai mengerti arti kehidupan yang sebenarnya. Walaupun tidak seideal kisah-kisah para novelis namun aku mau katakan bahwa aku bahagia di tempat baruku ini.

Kebahagiaan aku adalah kebahagiaan yang bukan kebahagiaan semu yang semua orang dapat merasakannya. Namun kebahagiaan aku ini 

kebahagiaan yang sulit di jelaskan akan tetapi sangat indah untuk di rasakan. Sehingga sekarang aku merasa seperti terlahir kembali merasakan  kebahagiaan aku yang sempat hilang dulu.

Kebahagiaan yang aku rasakan adalah kebahagiaan yang mengikuti semua perintah Allah SWT, artinya aku di tempat baru ini sudah bisa menjaga kewajiban melakasanakan shalat dengan utuh, maksud utuh aku shalat sekarang tidak lagi telat seperti yang pernah yang aku rasakan, yang memang sangat menyenangkan karena tidak ada yang memaksa atau yang mengingatkan dan juga merasa sangat menyesal ketika teringat akan kematian.

Di tempat baru ini aku tidak mengajar mata pelajaran namun aku hanya di suruh sama pak kepala yayasan untuk mengajar ilmu computer, walaupun menurut orang mudah namun bagiku mengajar komputer juga sulit. Oleh karena itu aku mencoba untuk belajar dan mengajar sedikit demi sedikit. Namun dengan mempunyai anak murid tentu aku akan menjadi lebih  untuk belajar sendiri-sendiri. Artinya aku harus mempersiapakan sesuatu dengan baik sebelum mengajar apa yang akan aku ajar.

Hampir satu minggu di tempat baru, aku sudah mulai merasa beradaptasi dengan baik dengna keadaan lingkungan sekitar, walaupun aku sempat pilek dan sakit kepala, aku merasa shockterapi di tempat baru aku ini sudah mulai pulih dari waktu ke waktu. Sehingga sekarang aku sudah mulai merasa lebih baik dari prasangka pertama aku, saat sebelum aku sampai di tempat baru aku ini.

Sebab ketika aku mengatakan kepada saudara aku terutama ibuku mengenai kenginan aku pergi ke kuta cane, mereka semua sangat khawatir dengan tempat tinggal aku di kuta cane. Karena di Kuta cane aku tidak mempunyai saudara, tapi hanya mempunyai saudara sesame muslim. Walaupun begitu namun aku menyakinkan mereka bahwa aku akan baik-baik saja di tempat baru aku ini.

Di kuta cane, aku sudah mulai beradaptasi, sebab aku sekarang sudah mengenal nama-nama orang terdekat. Oleh karena itu, merasa semakin bahagia saja. Meskipun aku seperti tidak ada kegiatan jam sekolah. Namun, aku tidak ambil pusing. Karena aku sudah sampai di Kuta cane saja, aku sudah bahagia.

Sebenarnya aku pergi ke Kuta cane banyak sekali niatnya, salah satunya adalah aku mencoba melarikan diri dari kenyataan hidup yang aku alami, yaitu orang yang selalu aku harapkan menjadi pengdamping hidupku sudah menikah. Sebab aku memang tidak mempunyai mental yang kuat saat melihat orang yang aku cintai bergandengan dengan orang lain. Oleh karena itu, menurut aku menjauh dari dia untuk sementara adalah solusi yang mungkin, mengingat aku memang sudah sangat parah patah hati.

 Masalah hati sudah tenang walaupun aku sekarang berstatus"ditinggal nikah". Namanya dunia sungguh kejam. Orang-orang mengatakan kepada aku bahwa jika kamu pergi jauh dari tempat orang yang telah menyakiti hatimu berarti kamu pengecut. Aku jujur, aku sudah tidak marah lagi mau orang-orang berkata apa, bukan berarti aku tidak peduli tapi mungkin mereka belum merasakan betapa sakit hatiku ini, yang mana sulit untuk dijelaskan akan tetapi sakitnya terasa sekali. Sehingga mereka mengatai aku, orang yang tidak bisa menerima kenyataan. Tapi aku mau katakan bahwa memang aku pengecut memang ada masalah dengan kamu-kamu sem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun