Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Diperlukan Pembangunan Infrastruktur Wisata Sejarah Tsunami di Daerah-daerah Indonesia

11 Juni 2016   22:31 Diperbarui: 12 Juni 2016   11:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                        Foto sisa-sisa Tsunami 2004 di pinggir pantai Aceh (dok.Pribadi)

Indonesia sering mengalami Tsunami. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa peninggalan Tsunami purba yang masih ada di sebagian daerah di Indonesia. Tsunami terakhir terjadi di Indonesia pada Akhir 2004 di Aceh dan sebagian pulau Sumatra lainnya.  Meskipun Tsunami telah terjadi secara periodik di Indonesia namun daerah Indonesia yang terkena Tsunami misalkan Aceh belum mempunyai media pemyampaian tentang Tsunami yang memadai.

Karena selama ini media yang di sampaikan untuk mitigasi dan pembelajaran tentang Tsunami masih terkesan  membosankan dan tidak menarik bagi generasi muda Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan suatu mitigasi dan media pembelajaran bagi anak muda serta orang Asing yang berkunjung ke Aceh untuk dapat memahami kejadian Tsunami. Hal yang dibutuhkan adalah suatu wisata tentang sejarah dan tempat-tempat yag mempunyai nilai historis Tsunami yang tinggi. Wisata ini dikenal dengan sebuatan Wisata Sejarah Tsunami. Karena dengan berwisata maka anak muda dan wisatawan tidak akan bosan untuk mengetahui sejarah Tsunami.

Tujuan adanya Wisata Sejarah Tsunami untuk menjadikan Negara Indonesia lebih familiar terhadap bencana Tsunami. Karena Bencana Tsunami tidak akan bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga Wisata sejarah Tsunami sangat diperlukan mengingat Indonesia Khususnya daerah seperti Aceh rawan terhadap bencana Tsunami. Wisata Sejarah Tsunami diperlukan untuk mengingat memori sekaligus media penyampaian untuk generasi berikutnya. Namun untuk membangun Wisata Sejarah Tsunami sangat diperlukan peran pemerintah untuk membangun Infrastruktur yang bagus.

Wisata Sejarah Tsunami akan membuat masyarakat Indonesia lebih memahami bagaimana kejadian Tsunami dan bagaimana melakukan mitigasi terhadap bencana Tsunami. Selain itu Wisata Sejarah Tsunami juga akan membantu Guru dan Orangtua dalam penyampaian kejadian Tsunami kepada anak-anak tentang bencana Tsunami. Karena tidak bisa di pungkiri suatu saat bencana Tsunami akan terjadi lagi. Sehingga dengan adanya Wisata Sejarah Tsunami akan menjadikan Anak-anak cerdas dalam menyikapi Bencana Alam yang mematikan ini.

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang Besar. Kata Tsunami sangat populer pada akhir 2004 khususnya di Aceh. Padahal sebutan untuk gelombang Besar oleh masyarakat Aceh itu sendiri adalah Ie Beuna. Ie Beuna telah sering terjadi di Aceh khususnya di daerah pesisir Aceh seperti Simeulue, Aceh Barat. Aceh Jaya. Aceh Singkil dan daerah lainnya di Aceh. namun begitu seringnya Tsunami terjadi di Aceh. Aceh belum mempunyai Wisata Sejarah Tsunami lokal. Oleh karena itu, Wisata Sejarah Tsunami di Aceh perlu ada untuk meminimalisir korban Tsunami yang berjatuhan suatu saat nanti. Di samping itu juga dengan adanya Wisata Sejarah Tsunami maka industri pariwisata di Aceh akan terus berkembang.

Tujuan untuk membangun wisata Tsunami supaya dapat mengambil pelajaran apa telah terjadi pada masa lalu untuk  wisatawan yang berkunjung dari dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga wisata sejarah Tsunami selain menghasilkan uang dari pengunjung juga akan menghasilkan manusia-manusia yang cerdas dalam menghadapi terjangan Tsunami.

Tsunami yang telah menghancurkan Aceh dan sebagian daerah di Sumatra pada akhir tahun 2004 memakan korban ratusan ribu nyawa melayang baik ditemukan maupun hilang. Oleh karena itu, Tsunami juga meninggalkan banyak luka fisik maupun Psikis bagi orang-orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai baik orangtua maupun sanak saudara. Banyaknya bangunan roboh dan hancur yang masih meninggalkan sisa-sisa Tsunami di Aceh. sehingga Aceh daerah memiliki potensi yang besar untuk dijadikan sebagai daerah salah satu Wisata Sejarah tsunami di Indonesia.

Aceh  salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk wisata sejarah Tsunami. Karena Tsunami pernah terjadi di Aceh dan  juga yang terbesar pada Abad 21. Oleh karena itu, pemerintah dapat membangun infrastruktur Wisata Sejarah Aceh seperti lokasi simulasi Tsunami dan perpustakaan Tsunami.

Lokasi simulasi dibangun untuk mengetahui bagaimana  cara Tsunami terjadi. Sebab wisatawan harus mengetahui terjadinya tsunami yang bertujuan untuk wisatawan mendapatkan pelajaran tentang Tsunami. Karena hanya dengan adanya tempat simulasi maka wisatawan akan lebih merasakan tentang  kejadian Tsunami yang sesungguhnya. Selain dibangun sebagai pusat pengetahuan atau simulasi Tsunami terjadi. Lokasi simulasi Tsunami juga dapat digunakan untuk riset mini untuk mengetahui lapisan tanah yang tinggal oleh Tsunami pada masa lampau. Karena perlu diketahui bahwa Tsunami yang terjadi di Indonesia Khususnya Aceh tidak hanya  terjadi sekali, namun Tsunami di Aceh sudah terjadi ratusan tahun yang lalu. Sehingga dengan melakukan riset mini terhadap lapisan Tsunami yang telah terjadi maka wisatawan akan memdapatkan banyak ilmu tentang bencana  Tsunami.

Riset mini adalah riset yang dapat dilakukan oleh wisatawan dengan waktu yang singkat dan dibimbing langsung oleh mentor untuk mengetahui cara menentukan umur Tsunami yang telah terjadi. Sebab menurut ilmuwan umur Tsunami dapat diketahui dengan cara melihat lapisan pasir yang berada di pinggir pantai. Oleh karena itu, dengan adanya lapisan-lapisan Tsunami maka akan diketahui berapa kali Tsunami yang telah terjadi di tempat dilakukan Riset. Riset mini diharapkan dapat menarik banyak wisatawan untuk pergi ke tempat Wisata sejarah Tsunami.

Tempat ideal dibangunnya Lokasi simulasi Tsunami  adalah di pinggir laut. Karena bagi wisatawan dipinggir laut akan merasakan suasana sebenarnya bagaimana Tsunami Terjadi. Disini Pemerintah dapat membangun Lokasi simulasi Tsunami dengan menyediakan tempat yang banyak mengandung air serta pasir dan memastikan tempatnya aman bagi wisatawan

Selanjutnya pemerintah juga harus membangun perpustakaan. Perpustakaan dibangun supaya wisatawan dapat membaca buku dan melihat immorial Tsunami yang pernah terjadi di Aceh. sebab di dalam  perpustakaan dapat dibangun bioskop mini untuk pengunjung menonton kejadian Tsunami. Selain menonton kejadian Tsunami didalam bioskop mini,  pemerintah dapat juga membangun didalam perpustakaan ruang belajar cara menghindar atau yang lebih dikenal dengan mitigasi bencana Tsunami. Karena pembelajaran mitigasi bencana Khususnya Tsunami perlu dilakukan sejak dini untuk membantu wisatawan atau masyarakat supaya lebih dapat menghindar dari  terjangan Tsunami. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur sangat perlu dilakukan oleh pemerintah di tempat yang tepat dan aman di Aceh.

Untuk membangun semua fasilitas wisata Tsunami tidak menggunakan biaya yang sedikit.   Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan riset dan survei  di tempat lokasi yang strategis supaya dapat memudahkan para wisatawan untuk berkunjung. Riset dan survei ini dapat dilakukan cara bekerjasama dengan pakar Tsunami dan pakar wisatawan. Tujuan dua pakar yaitu Pakar Tsunami dan Pakar Wisata supaya pemerintah dapat membangun wisata Tsunami dengan tepat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi terhadap masyarakat setempat.

Dalam membangun wisata Tsunami pemerintah dapat melakukan dulu studi kelayakkan tempat yang akan dibangun. Sebab tempat suatu wisata sangat dipengaruhi oleh akses jalan menuju ke tempat wisata dan pentingnya factor dekat misalkan  dengan Pelabuhan, Bandara dan kota setempat. Oleh karena itu, para pakar yang di tunjuk oleh pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan  lokasi wisata Tsunami yang akan dibangun.

Wisata Tsunami sudah ada saat sekarang di Aceh seperti Museum Tsunami, kapal Apung dan Boat di Atas Rumah penduduk. Namun itu semua masih kurang terhadap mitigasi bencana Tsunami. Sebab sebenarnya tidak ada pengetahuan yang diberikan dari lokasi yang dikunjungi tentang kejadian Tsunami.  Akibatnya para wisatawan hanya sekedar lewat dan tidak merasakan ada kesan apapun terhadap Tsunami. Misalkan wisatawan pergi ke tempat Kapal Apung yang di bawah oleh Tsunami di kota Banda Aceh. Di sana wisatawan hanya sekedar naik ke kapal foto-foto dan hanya melihat-lihat di sekitar Kapal Apung. Jadi, ini sangat disayangkan karena pada saat yang sama pemerintah sedang melakukan mitigasi terhadap bencana Tsunami. Oleh karena itu, Konsep Wisata Tsunami tentang mitigasi bencana Tsunami dan tentang Tsunami itu sendiri adalah solusi yang  tepat juga saling menguntungkan antara wisatawan dan pemerintah.

 Karena dengan adanya saling menguntungkan antara pemerintah dan wisatawan. Pemerintah sudah saatnya membangun infrastruktur yang memadai supaya wisata sejarah Tsunami dapat menarik sebanyak-banyaknnya wisatawan asing ke Indonesia Khususnya Aceh. sebab para wisatawan terutama wisatawan mancanegara memerlukan kondisi tempat wisata yang asri dan nyaman. Oleh  karena itu. Pemerintah Indonesia harus segera membangun infrastruktur yang bagus untuk wisata sejarah Tsunami di Aceh sehingga  industri pariwisata di Indonesia khususnya daerah Aceh akan semakin berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun