Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Diperlukan Pembangunan Infrastruktur Wisata Sejarah Tsunami di Daerah-daerah Indonesia

11 Juni 2016   22:31 Diperbarui: 12 Juni 2016   11:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat ideal dibangunnya Lokasi simulasi Tsunami  adalah di pinggir laut. Karena bagi wisatawan dipinggir laut akan merasakan suasana sebenarnya bagaimana Tsunami Terjadi. Disini Pemerintah dapat membangun Lokasi simulasi Tsunami dengan menyediakan tempat yang banyak mengandung air serta pasir dan memastikan tempatnya aman bagi wisatawan

Selanjutnya pemerintah juga harus membangun perpustakaan. Perpustakaan dibangun supaya wisatawan dapat membaca buku dan melihat immorial Tsunami yang pernah terjadi di Aceh. sebab di dalam  perpustakaan dapat dibangun bioskop mini untuk pengunjung menonton kejadian Tsunami. Selain menonton kejadian Tsunami didalam bioskop mini,  pemerintah dapat juga membangun didalam perpustakaan ruang belajar cara menghindar atau yang lebih dikenal dengan mitigasi bencana Tsunami. Karena pembelajaran mitigasi bencana Khususnya Tsunami perlu dilakukan sejak dini untuk membantu wisatawan atau masyarakat supaya lebih dapat menghindar dari  terjangan Tsunami. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur sangat perlu dilakukan oleh pemerintah di tempat yang tepat dan aman di Aceh.

Untuk membangun semua fasilitas wisata Tsunami tidak menggunakan biaya yang sedikit.   Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan riset dan survei  di tempat lokasi yang strategis supaya dapat memudahkan para wisatawan untuk berkunjung. Riset dan survei ini dapat dilakukan cara bekerjasama dengan pakar Tsunami dan pakar wisatawan. Tujuan dua pakar yaitu Pakar Tsunami dan Pakar Wisata supaya pemerintah dapat membangun wisata Tsunami dengan tepat dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi terhadap masyarakat setempat.

Dalam membangun wisata Tsunami pemerintah dapat melakukan dulu studi kelayakkan tempat yang akan dibangun. Sebab tempat suatu wisata sangat dipengaruhi oleh akses jalan menuju ke tempat wisata dan pentingnya factor dekat misalkan  dengan Pelabuhan, Bandara dan kota setempat. Oleh karena itu, para pakar yang di tunjuk oleh pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan  lokasi wisata Tsunami yang akan dibangun.

Wisata Tsunami sudah ada saat sekarang di Aceh seperti Museum Tsunami, kapal Apung dan Boat di Atas Rumah penduduk. Namun itu semua masih kurang terhadap mitigasi bencana Tsunami. Sebab sebenarnya tidak ada pengetahuan yang diberikan dari lokasi yang dikunjungi tentang kejadian Tsunami.  Akibatnya para wisatawan hanya sekedar lewat dan tidak merasakan ada kesan apapun terhadap Tsunami. Misalkan wisatawan pergi ke tempat Kapal Apung yang di bawah oleh Tsunami di kota Banda Aceh. Di sana wisatawan hanya sekedar naik ke kapal foto-foto dan hanya melihat-lihat di sekitar Kapal Apung. Jadi, ini sangat disayangkan karena pada saat yang sama pemerintah sedang melakukan mitigasi terhadap bencana Tsunami. Oleh karena itu, Konsep Wisata Tsunami tentang mitigasi bencana Tsunami dan tentang Tsunami itu sendiri adalah solusi yang  tepat juga saling menguntungkan antara wisatawan dan pemerintah.

 Karena dengan adanya saling menguntungkan antara pemerintah dan wisatawan. Pemerintah sudah saatnya membangun infrastruktur yang memadai supaya wisata sejarah Tsunami dapat menarik sebanyak-banyaknnya wisatawan asing ke Indonesia Khususnya Aceh. sebab para wisatawan terutama wisatawan mancanegara memerlukan kondisi tempat wisata yang asri dan nyaman. Oleh  karena itu. Pemerintah Indonesia harus segera membangun infrastruktur yang bagus untuk wisata sejarah Tsunami di Aceh sehingga  industri pariwisata di Indonesia khususnya daerah Aceh akan semakin berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun