Mohon tunggu...
Dewi Anggar
Dewi Anggar Mohon Tunggu... -

Aku terhenyak, Senyuman membias makna, melambung harapan, mengikis mimpi lalu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Clair de Lune ~

11 Maret 2016   19:17 Diperbarui: 11 Maret 2016   19:17 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Luruhkah bintang dalam setianya yang meletup?

Bulanku yang manis, diamlah disana.

Biarkan aku menikmatimu dalam candu hingga lama

Dan lama.

Cahaya bulanku di puncak malam, kau kembali berlenggak malam ini. Seperti biasa, kau manis dan indah.  Titisan embun dalam pekat malam. langit membiru gelap. Langit ramai oleh pendaran cahaya lintas galaksi. Aku memandangmu lekat-lekat. Juga lelaki disampingmu. Semakin kupandangi, semakin lekat terasa. Kau semakin bercahaya. Dan lelaki itu? Dia pun mendapat bias darimu.

Malam itu kau mengenakan kain bugis. Rambutmu kau sanggul ke atas. Kebayamu menciptakan lekuk yang indah. Mahadewi ratu. Aku tersenyum kala kau menatap ke arah tempatku berdiri. Aku yakin, kali ini aku pantas untuk kau perhatikan. Rambutku sudah kucukur rapi. Pun brewok dan kumis sudah tersapu bersih dari wajah tirusku. Aku menjadi lebih tampan sekarang. Itu sebabnya kau melihatku bukan?

Ah, tingkat kepercayaan diriku melampaui batas. Biarlah. Ini karena memujamu juga melampaui batas. Siapa suruh kau berani-berani mengusikku dari lamunan panjangku? Kau berhasil membuatku hanya melihatmu. Tidak kepada yang lain.

Kepada lelaki disampingmu?

 Aku tidak peduli. Persetan dengan dia !

Kepada cincin yang melingkar di jari manismu?

Apalagi itu ! Hanya benda mati berbentuk bulat dengan lubang di bagian tengah.  Nonsen !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun