Di zaman digital ini internet semakin mudah dan dengan menggunakan internet kita bisa melakukan apa saja termasuk bermain game online, dengan kualitas game yang bertambah baik ditambah level-level yang semakin menantang sangat seru untuk dimainkan. Namun, sekarang ini banyak remaja yang kecanduan akan game online. Selain itu dampak- dampak negative mulai bermunculan, seperti apa dampak dari kecanduan game online? Berbahaya kan jika sampai kecanduan game online?.. Mari kita bahas di bawah berikut.
      Remaja menurut peraraturan perundang- undang RI nomor 24 tahun 2014 remaja berada di rentang usia 10-18 tahun . Menurut (Darwis et al., 2020), masa remaja adalah masa perpindahan dari usia anak menuju dewasa yang mengalami masa perkembangan semua askep untuk memasuki fase dewasa.
     Menurut (Harry Budi Artono, 2022), kecanduan adalah perilaku yang ketergantungan oleh suatu hal yang di senangi atau di gemari dan jika ada kesempatan akan di lakukan berulang, Kecanduan adalah keadaan dimana seseorang yang memiliki ketergantungan berlebih kepada sesuatu, kecanduan bisa pada benda ataupun zat, jika seseorang yang kecanduan tidak dapat memenuhi keinginan nya maka akan tampak secara psikologis terhadap perilaku individu tersebut. Pada dasar nya kecanduan tidak harus mengenai zat seperti narkoba namun bisa berupa hal lain seperti kegiatan tertentu contoh nya bermain game online.Â
Gambar game online ( Created by me using the canva app)
     Menurut (Mais et al., n.d.), game online adalah sebuah permainan video game yang dapat diakses dengan suatu perangkat eletronik yang memerlukan jaringan internet.  Jika seseorang ingin bermain game online maka di perlukan perangkat elektronik yang dapat terhubung ke jaringan internet.
Gambar Kecanduan game online ( Created by me using the canva app)
     Menurut (Mais et al., n.d.), kecanduan akan game online bisa terjadi pada siapa saja, fenomena ini tidak hanya menyerang remaja dan anak-anak pada orang dewasa pun dapat terkena kecanduan game online, di era sekarang ini akses menuju internet sudah semudah membuka pintu rumah, selain itu kuota internet juga murah dan mudah didapatkan. Faktor yang menyebabkan kecanduan internet semakin marak adalah mudahnya teknologi dan smartphone semakin canggih, harga jual ponsel semakin murah, game online sangat fleksible bisa dimain kan di mana pun, jenis permainan pun semakin banyak dan beragam.  Kecanduan Game online pada remaja lebih sering terjadi di karenakan remaja di nilai mudah kecanduan oleh game online karena remaja suka mencoba hal baru yang membuat penasaran.
Gambar remaja kesepian (Created by me using the canva app)
  Ciri -- ciri orang yang kecanduan game menurut (Ray & Rienzy Kholifatur Ririyanti, 2021), yaitu :
- Waktu yang dihabiskan untuk bermain game
- Kepuasan hidup
- Rasa kesepian
- Kompetensi social
- Agresivitas
Selain itu, kecanduan game juga dapat menyebabkan beberapa orang melakukan tindakan diluar nalar seperti melukai diri karena kalah, melukai orang karena tidak terima sudah dikalah kan, berteriak histeris saat terjadi kendala internet atau kalah dalam game dan, hal lain nya. Selain itu kecanduan game online juga dapat menyebabkan masalah psikologis dan masalah social yang dapat berakibat pada kehidupan mereka selanjutnya.
     Beberapa peneliti mempermasalahkan durasi waktu yang digunakan untuk bermain game dengan mengatakan bahwa mereka yang sering menghabiskan waktu dengan bermain game sejujurnya mereka kesepian di dunia nyata, dengan bermain game dapat mengalihkan rasa kesepian tersebut. Selain itu beberapa dampak dari  kecanduan game online menurut (Ray & Rienzy Kholifatur Ririyanti, 2021)adalahÂ
Dampak pada kesehatan adalah sering begadang, kurang nya aktivitas fisik, dan makan tidak teratur
- Aspek Psikologis adalah secara tidak langsung banyak nya tindakan criminal dan kekerasan sehingga dapat mempengaruhi emosi pada remaja sehingga mudah marah, mudah mengatakan kata kotor, dan emosional
- Aspek akademik adalah dapat menurunkan minat dalam belajar, dampak lain nya adalah konstentrasi yang terganggu
- Aspek social adalah Berkurang nya kontak dengan dunia nyata, orang yang kecanduan game akan kesulitan jika berada di lingkungan nyata, Selain itu sikap antisosial juga akan timbul sehingga tidak ada keinginan untuk bersosialisasi
- Aspek Keuangan adalah Boros nya remaja dalam melakukan pembelian voucher akibatnya tak jarang remaja yang mencuri dan melakukan penipuan agar bisa membeli voucherÂ
Begitu banyak hal negative menurut (Novrialdy, 2019), ada  beberapa cara di bawah berikut yang dapat mencegah kecanduan dalam bermain game online, yaitu :
- Attention switching adalah cara mengalihkan perhatian remaja dari game online dengan kegiatan lain. Kegiatan seperti ekstrakulikuler, olahraga dapat membantu mengalihkan focus remaja, Pada kegiatan ini diperlukan dukungan dari lingkungan untuk mengetahui potensi, minat dan bakat yang dapat mengalihkan dari game online
- Dissuasion adalah cara mencegahn bermain game online dengan memberikan nasihat, memberikan argument sampai bisa berbentuk paksaan. Biasanya cara ini digunakan oleh orang tua,guru, orang terdekat
- Education: Â pada hal ini diperlukan pengtahuan dan pendidikan yang bertujuan pada pola pikir seseorang. Edukasi ditujukan untuk membentuk kognitif dasar yang baik dan bisa di control sendiri, maksudnya remaja harus bisa memastikan diri nya terhindar dari kecanduan game online, contohnya remaja di beri pendidikan mengenai dampak negative dari kecanduan game online. Selain itu, dukungan social diperlukan dalam hal ini agar tahap ini bisa berjalan baik.
- Parental Monitoring : adalah usaha yang bisa di lakukan oleh orang tua dalam memperhatikan anak nya dalam bermain game. Orang tua perlu melakukan pemantauan dalam bermain internet, Dengan komunikasi yang baik dan perhatian terhadap setiap kegiatan anak dapat mencegah kecanduan pada game online
- Resource restriction : upaya ini dilakukan dengan melakukan pembatasan pada sumber daya untuk bermain game online, Dengan cara membatasi uang jajan dan juga perlengkapan bermain game atau perlengkapan internet, sehingga anak bisa terbatasi ruang geraknya dalam bermain game karena sulitnya akses untuk bermain game online.
Darwis, M., Amri, K., Reymond, H., Bimbingan, P., Konseling, D., Muhammadiyah, U., & Selatan, T. (2020). Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling) DAMPAK DARI KECANDUAN GAME ONLINE DI KALANGAN REMAJA USIA 15-18 TAHUN DI KELURAHAN KAYUOMBUN (Vol. 5, Issue 2).
Harry Budi Artono. (2022). Kecanduan Sekolah. CV. Literasi Bangsa .
Mais, F. R., Rompas, S. S. J., Gannika, L., Program, M., Ilmu, S., Fakultas, K., Universitas, K., Ratulangi, S., Studi, P., & Fakultas, I. K. (n.d.). KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN INSOMNIA PADA REMAJA. In Jurnal Keperawatan (JKp) (Vol. 8, Issue 2).
Novrialdy, E. (2019). Kecanduan Game Online pada Remaja: Dampak dan Pencegahannya. Buletin Psikologi, 27(2), 148. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.47402
Ray, & Rienzy Kholifatur Ririyanti. (2021). Kecanduan Game Online. Program Humas Universitas Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H