Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melawan Magrib

6 Agustus 2018   17:50 Diperbarui: 6 Agustus 2018   17:53 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penimbun jiwa yang sakit berserakan,

dari keserakahan nafsu indera, semasa nafas berada.

Bertemu Magrib diujung lorong matahari turun,

Jangan hendak kau melawan,

Masukilah pintu-pintunya, segala paru-parunya juga,

didalamnya, engkau akan menemukan rupa-rupa Malaikat pembawa Minyak Kasturi.

Berlarilah ke arahnya, hitung berapa langkah, Magrib hanya datang satu kali. Bagaikan berkah syuruk di antara Subuh dan Dhuha.

Magriban, tidak boleh engkau melawan dengan parang apalagi belati.  

Karena, Magrib punya Tuhan Maha Pengampun.

Ambon, 6 Agustus 2018

#kompasianaAmbon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun