Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Hentikan "Gurauan" Kekalahan

3 Juli 2018   19:19 Diperbarui: 3 Juli 2018   19:34 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Keyakinan itulah yang menguatkan kita bahwa pilkada Maluku bukanlah play off di lapangan hijau selama 90 menit. Korsel bantai Jerman. Indonesia pernah permalukan juga Korsel. Lalu, siapa pemenang sesungguhnya? Melainkan, output dari pilkada memuat efek kemajuan Maluku ke depan. Yakni, bukan soal siapa nama. Tetapi, perannya.

Sementara ini, matahari Maluku masih belum bersinar terang jika masih ada mendung di langitnya. Laut Banda akan senantiasa biking arus kuat, bilamana anginnya belum terkendali. Binaya akan senantiasa tinggi menjulang tapi susah disaksikan karena kabut menutupi, tanah emasnya akan berkarat jika tidak dikelola oleh manusia hati.

Betapa penting saling menjaga. Berbeda pilihan itu hanya satu jam. Basudara itu selamanya. Sehingga, Maluku ke depan bisa terconnecting secara hati, cinta dan rasa. Ale rasa beta rasa. Katong samua badiri untuk Maluku yang bermartabat dan berpandangan Siwalima.

Ambon,  3 Juli 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun