Mohon tunggu...
M. Nasir
M. Nasir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Lingkungan Hidup

Hak Atas Lingkungan merupakan Hak Asasi Manusia. Tidak ada alasan pembenaran untuk merampas/menghilangkan/mengurangi hak tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Mengelola Asap Rokok Dalam Keramaian

2 Desember 2023   13:34 Diperbarui: 11 Desember 2023   12:52 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Botol Asbak Portabel untuk mengelola limbah rokok (foto pribadi)

Dalam fase tanpa rokok, mampu mempengaruhi pimpinan Dayah untuk membuat larangan "Tanpa Rokok" dalam lingkungan Dayah tersebut, dan aturan tersebut masih berlaku sampai hari ini. Bagi yang melanggarnya maka diberikan sanksi untuk mengambil batu di sungai sebanyak 200 butir. Tentunya tidak sekali kutip, tapi harus dilakukan sebanyak dua ratus kali kutip, dengan jarak sungai dengan Dayah sekitar 50 meter.

Sekitar akhir tahun 2020, saya mendapatkan tugas untuk melakukan pemetaan hutan desa di salah satu kampung di Bener Meriah, Aceh. Kegiatan pemetaan tersebut turut didampingi oleh beberapa warga dari kampung setempat. Sekitar lima malam kami harus menginap di hutan dataran tinggi Gayo. Semua anggota tim adalah perokok, jenis rokok yang dibawah pun beragam. Salah seorang warga membawa tembakau hijau Gayo. Tiga malam di hutan saya sanggup tahan tanpa rokok, meksipun anggota tim terus merayu saya untuk mencoba rokok.

Namun dimalam ketiga ternyata saya kalah, saya terpaksa merokok kembali. Ditengah cuaca yang cukup dingin, saya coba linting tembakau hijau Gayo. Aromanya bagaikan kita menghisap ganja. Semua anggota tim tertawa terbahak-bahak ketika mereka lihat saya linting tembakau hijau, bahagia betul mereka.

Sejak malam itu sampai berakhir kegiatan di hutan saya terus linting tembakau hijau, pada akhirnya ketika kami pulang dan turun ke kampung saya terpaksa mencari kembali kios untuk beli rokok, sampai sekarang.

Beberapa bulan kemudian, ketika istri mengambil dokumen dalam tas laptop, ditemukan bungkus rokok didalamnya. Istri hanya senyum sambil menampakan bungkus rokok. Saya pun hanya bisa tarik nafas panjang sambil tersenyum.

Saya perokok, namun saya berusaha mengkampanyekan bagaimana cara mengelola dampak rokok. Hal sederhana yang saya lakukan sampai sekarang adalah membawa asbak portabel. Asbak portabel saya buat dari botol obat batuk ukuran kecil, dan saya buat gantungan dari tali rajut gelang. Sehingga terlihat keren dan menarik saat ditaruh di atas meja. Karena tidak semua lokasi atau tempat yang saya singgah tersedia asbak, sehingga limbah rokok mulai dari puntung dan debu tidak mencemari tempat nongkrong. Jadi puntung rokok selesai di hisap dapat langsung dimasukkan dalam botol asbak dan menutup botolnya, sehingga asap dari puntung rokok tidak menggangu orang lain.

Asbak tersebut juga berfungsi untuk mengelola Asap rokok sehingga tidak menggumpal. Jadi, kemanapun saya pergi asbak tersebut saya bawa. Melihat apa yang saya lakukan, beberapa rekan ikut melakukan hal yang sama.

Itulah cerita bagaimana mengelola limbah rokok, termasuk asap. Merokok tetap perbuatan tidak baik. Bagi anda yang mampu berhenti maka berhentilah. Saya pernah berhenti merokok sekitar dua tahun sejak saya mulai merokok di usia SMP, dan sekarang saya masih sebagai perokok aktif. Menulis artikel inipun sambil merokok dan ditemani segelas kopi. Yang pasti, ketika saya mengunjungi Dayah Babul Mukarramah di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya , Aceh, saya harus merokok diluar pagar daripada harus mengambil 200 butir batu.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun