Mohon tunggu...
DIODILANDINAN
DIODILANDINAN Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis online

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Dia Masa Depanku (3)

14 September 2023   16:58 Diperbarui: 14 September 2023   17:07 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Keesokan harinya aku masih melihat bekas memar di pipi Sukma.

"Masih sakit?" tanyaku di pagi hari ketika memasuki ruang kelas.

"Nggak biasa aja. Ya masih sakit lah, gitu aja pakek nanya," sungut Sukma.

Baca juga: Dia Masa Depanku

"Yee nih anak ditanyain baik-baik malah sewot jawabnya," kataku singkat.

"Habisnya nyebelin kamu sama Ria tuh sama aja nggak ada bedanya."celetuknya

"Lah apa maksudnya nih?" tanyaku sambil meletakkan tas sekolah di bangku.

"Udah tau aku kena tampar, eh kalian malah bengong aja. Belain kek atau tampar balik kek," protes Sukma

"Maaf deh maaf. Bukan maksud nggak mau belain. Tapi aku juga nggak berani kalau melawan Mitha," kataku tersenyum.

Mitha and the gank memang terkenal di sekolah kami dan tak ada satu pun orang yang berani untuk melawannya. Termasuk aku dan Ria. Meskipun Sukma itu sahabatku, kalau udah berhadapan sama Mitha lebih baik mundur deh aku.

Mitha sendiri sebenarnya orangnya baik, supel. Tapi kalo untuk urusan cowok, ada yang deketin cowoknya hmmmm jangan main-main deh ya.

"Pagi Sukma," Sapa Miar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun