Ditempat ini justru nyaris dibuatnya menjadi lebih menurunkan percaya diri.
Aku memaksakan diri untuk masuk ke ruangan tersebut. Aku melihat mamaku sedang asyik mengobrol dengan pelatih model yang akan mengajariku nanti. Selain itu aku juga mendengarkan musik yang ekstra kencang, mengiringi para modeling berlenggak lenggok menunjukkan aksinya.
Belum lagi melihat para modeling yang tampan dan cantik. Dengan tubuh proporsional mereka dengan luwesnya berlenggak lenggok. Meskipun ada juga sih yang tubuhnya gemuk, pede juga berlenggak lenggok tanpa memikirkan pantas atau tidak dilihat orang.
OMG apakah aku akan seperti itu? Apa aku pede jika harus berlenggak lenggok seperti mereka? Rasanya aku ingin mundur saja dari sini.
Its oke, karena mamaku sudah terlanjut mendaftarkan aku masuk ke dunia modeling ya mau bagaimana lagi. Aku harus menjalani ini, toh memang mamaku juga inginnya aku latihan pede kan.
Ditempat itu aku berjabat tangan dengan pelatih modelku, Mas Bayu. Kemudian berkenalan dengan teman-teman baru disana juga. Yah meskipun terlihat sedikit kaku, untungnua di tempat itu teman-temannya asik sehingga membuat aku lumayan cepat beradaptasi.
Setelah itu mulailah di hari pertamaku untuk latihan. Bukan pelatihnya ternyata yang mengajariku. Ia memiliki dua orang asisten, cewek dan cowok.
Pantas saja jika dua orang ini jadi asisten, batinku.
Parasnya yang satu tampan dan satunya juga cantik, ditambah lagi bodynya yang tinggi semampai membuatnya pantas di bilang seorang modelling. Aku sempat berkenalan dengan mereka sebelumnya. Hana dan Igan namanya.
Saat jam istirahat kami sempat mengobrol ini itu mulai dari sekolah dimana, tempat tinggal, dan lain lain. Tiba-tiba saat kami mengobrol, Hana dengan spontan berkata "Tuh, kalo belum ada pacar, mending sama si Igan aja tuh dia juga udah kelamaan jomblo," canda Hana sambil melirik Igan.
Igan yang ada disebelah Hana tersenyum mendengar ledekan tersebut.