Memang berbeda dengan aku. Meskipun orangtuaku dan Farah sama-sama sibuk, namun orangtuaku memikirkanku dan tidak membiarkan aku sendirian karena usiaku yang belum bisa dibilang dewasa. Sedangkan Farah, sepertinya orangtuanya cuek dan tidak terlalu memperdulikannya.
Aku membonceng Farah dan teman-temanku lainnya naik bis. Kami sebelumnya sudah merencanakan akan nongkrong saja di Simpang Lima. Panas-Panas gini? Yah anggaplah namanya juga anak SD, berhasil cabut pun udah bahagianya minta ampun.
Sesampainya di Simpang Lima, sambil nonkrong kami juga membeli jajanan dan es di sana. Ramainya Simpang Lima Semarang bukan hanya di malam hari. Tempat yang dikenal sebagai ikon kota Semarang ini memang selalu ramai dan nyaris tak pernah sepi.
Setelah puas nongkrong, jajan, dan jalan-jalan disimpang lima, kami pun memutuskan untuk kembali ke sekolah. Sesampainya di sekolah ternyata mobilku sudah parkir di depan dan sepertinya ada mamaku di dalam mobil yang hendak keluar. Saking paniknya aku, buru-buru aku turun dari motor Farah, namun "nyass"
"Aduuuhh" teriakku.. OMG kakiku terkena knalpot motor.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI