Namaku Iriana, aku lahir di Kota Semarang dan alhamdulilah keluarga yang terbilang berkecukupan dari segi materi. Jika dibandingkan dengan teman-temanku, aku sangat bersyukur dengan keadaanku.
Papaku seorang kontraktor. Mamaku seorang Pegawai Negeri Sipil di sebuah instansi pemerintah. Aku sendiri anak pertama dan mempunyai seorang adik perempuan.
Meskipun aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan, aku tidak suka perawatan dan hidup bermewah-mewahan. Oleh karena itu mungkin aku tidak cantik seperti teman-temanku. Aku ya seperti ini biasa saja. Postur tubuhku tidak terlalu tinggi dan aku tidak bisa dibilang kurus. Yah meskipun overweight juga sih.
Oke find, cerita ini berawal dari aku duduk di bangku SD ya. Papaku dengan pekerjaan seorang kontraktor, mau tidak mau menjadi orang yang super sibuk sampai-sampai mengantar jemputku sekolah saja nggak sempat.
Ketika sarapan bareng keluarga, papaku berbicara singkat denganku.
 "Gimana kalo mulai besok papa carikan sopir aja ya buat kamu, papa nggak sempat lagi mengantarkanmu. sekolah,"katanya sambil sesekali matanya melihat ke arah mamaku.
"Kalo aku sih ngikut aja gimana baiknya Pa," jawabku singkat juga.
Akhirnya Papaku memutuskan untuk mencari driver alias sopir pribadi. Sebenarnya entah kenapa ya aku dari kecil memang ada perasaan tidak nyaman dengan orangtua.
Sedari kecil aku memang lebih nyaman untuk bercerita dan bermain dengan pembantu, begitu juga dengan sopirku. Aku juga lebih nyaman bercerita dengan sopirku.
Oh iya satu lagi, perbedaan watak dan karakter antara aku dan adikku membuat hubungan kita jauh. Kami nyaris tidak pernah bercerita atau bersenda gurau. Jadi ya ngobrol yang penting-penting saja.
Aku bukan lah anak yang pandai dalam semua mata pelajaran. Yah meskipun nggak terlalu bodoh juga sih.