Mohon tunggu...
Nashwa aishakamila
Nashwa aishakamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menonton

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tegas Militer, kini joget Gemoy: Transformasi gaya komunikasi Prabowo Subianto

25 Desember 2024   19:49 Diperbarui: 25 Desember 2024   19:49 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

  Komunikasi politik telah menjadi bagian penting dari hubungan antara politisi dan masyarakat dalam era demokrasi kontemporer. Komunikasi politik yang efektif tidak hanya mencakup pesan yang disampaikan oleh politisi, tetapi juga bagaimana media massa tradisional dan digital mempengaruhi dan menyebarkan pesan tersebut. Media massa berfungsi sebagai media utama yang membentuk opini publik dan memengaruhi keputusan politik di tingkat lokal dan nasional. Fenomena ini semakin penting di Indonesia, terutama karena berkembangnya media digital dan platform media sosial yang memungkinkan politisi berbicara dengan publik secara langsung. Esai ini akan membahas bagaimana komunikasi politik, peran media massa, dan opini publik saling berhubungan, dan bagaimana fenomena tersebut mempengaruhi dinamika politik dan keputusan pemilih di Indonesia. Prabowo Subianto adalah contoh nyata dari penggunaan komunikasi politik yang memanfaatkan media, yang baru-baru ini mengadopsi gaya komunikasi yang lebih inklusif dengan menggunakan tren populer seperti "joget gemoy" untuk menjangkau generasi Z.

Perubahan zaman dan dinamika sosial seringkali menentukan cara seorang tokoh berkomunikasi secara politik. Salah satu contoh nya adalah Prabowo Subianto, yang pada awal karier politiknya dikenal dengan citra tegas dan militeristis. Namun, Prabowo tampaknya mengubah pendekatan seiring berjalannya waktu, terutama ketika dia berbicara dengan generasi muda. Perubahan ini menunjukkan upaya Prabowo untuk mengubah citranya dan mendekatkan dirinya kepada kaum muda, yang memiliki pengaruh besar dalam peta politik Indonesia saat ini. Gaya komunikasinya yang dulu lebih kaku dan serius kini tampak lebih santai dan akrab, bahkan menggunakan elemen budaya populer seperti "joget gemoy" untuk menarik perhatian Gen Z.

Media massa tradisional, seperti televisi, radio, dan surat kabar, telah lama menjadi alat utama untuk menyampaikan pesan politik kepada publik. Komunikasi politik adalah proses di mana politisi atau partai politik menyampaikan pesan, ide, dan kebijakan kepada publik dengan tujuan mempengaruhi sikap atau perilaku politik mereka. Namun, dengan pesatnya kemajuan teknologi digital, media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok kini menjadi platform yang lebih populer untuk menyampaikan pesan politik kepada audiens yang lebih luas, khususnya generasi muda, terutama TikTok yang akhur akhir ini sedang hits terutama dikalangan generasi Z.

Media memainkan peran penting dalam komunikasi politik karena mereka tidak hanya menyebarkan informasi tetapi juga memengaruhi cara masyarakat melihat tokoh politik atau masalah. Opini publik tentang kebijakan atau calon pemimpin biasanya dibentuk oleh kerangka naratif yang diberikan oleh media massa. Dalam situasi ini, media memiliki otoritas untuk menetapkan agenda publik dan menentukan persepsi publik terhadap politisi atau partai politik.

  • Gaya komunikasi Prabowo subianto

Dalam konteks ini terlihat dari perubahan gaya komunikasi Prabowo subianto Sejak dulu, Prabowo Subianto sering dianggap sebagai sosok yang sulit dijangkau, terkesan tegas dan kaku, serta sulit berkomunikasi. Namun, belakangan ini, ada perubahan besar dalam cara dia berkomunikasi dengan publik, terutama dengan awak media dan pembuat konten. Saat berbicara, Prabowo tampaknya lebih akrab, ramah, dan santai. Dia bahkan menunjukkan sisi dirinya yang lebih akrab dan mudah didekati. Perubahan ini pasti dilakukan dengan tujuan.

Ini merupakan bagian dari rencana politik nya Prabowo, yang bertujuan untuk menarik pemilih muda, terutama Gen Z dan pemilih pemula, yang akan menjadi kelompok pemilih yang signifikan dalam Pemilu 2024. Prabowo berusaha membangun hubungan dengan generasi muda yang cenderung lebih aktif di media sosial dan menyukai gaya komunikasi yang lebih santai dan dekat dengan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang lebih fleksibel dan "ramah". Ini adalah cara Prabowo memikat Gen Z, menunjukkan bahwa dia bukan hanya seorang politisi yang tegas tetapi juga seorang pemimpin yang dapat dibicarakan dan dihubungi secara langsung.

  • Memanfaatkan media sosial untuk menjangkau generasi muda

Prabowo Subianto menyadari pentingnya media sosial, terutama untuk menjangkau generasi muda yang sangat aktif di platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Selain mengandalkan media tradisional seperti televisi dan surat kabar, dia juga memperkuat kehadiran media sosialnya dengan konten yang lebih ringan dan lebih dekat dengan audiens muda.

Selain menjadi seorang politisi yang tegas dan serius, Prabowo menunjukkan sisi diri yang lebih santai sebagai seorang individu yang ramah anak muda. Salah satu contoh yang mencolok adalah mengikuti tren "joget gemoy" yang menjadi viral di TikTok. Ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak hanya berkonsentrasi pada pesan politik formal, tetapi juga mencoba menggunakan gaya komunikasi yang lebih akrab dan menyenangkan. Hal ini menunjukkan bagaimana komunikasi politiknya menjadi lebih terbuka dan relevan dengan perkenbangan zaman.

Prabowo lebih sering berkomunikasi secara langsung dengan publik melalui berbagai platform digital selama pemilihan sebelumnya. Media sosial memungkinkannya berkomunikasi langsung dengan pemilih tanpa perantara media konvensional. Mengunggah video atau konten yang menunjukkan kegiatan sehari-harinya, seperti acara kampanye, pertemuan dengan komunitas, atau bahkan aktivitas santai dengan keluarganya, adalah salah satu taktik yang digunakan.

Interaksi langsung ini menunjukkan bahwa Prabowo lebih dekat dengan masyarakat, lebih mudah dihubungi, dan tidak terkesan terisolasi seperti sebelumnya. Hal ini terutama ditujukan untuk pemilih muda, yang lebih suka berkomunikasi dengan cara yang lebih informal dan langsung daripada cara yang lebih formal dan terstruktur tentang politik.

Prabowo berusaha melibatkan pembuat konten dan pengaruh dalam kampanyenya selain media sosial. Untuk memperkenalkan dirinya kepada audiens yang lebih luas, ia kadang-kadang bekerja sama dengan influencer muda yang memiliki banyak pengikut. Dengan kerja sama ini, seseorang dapat melihat sisi lain Prabowo yang lebih "humanis", yang berbeda dari citra militer yang keras dan tegas.

Dengan cara ini, Prabowo dapat mendekati pemilih muda dengan cara yang lebih intim dan menarik, memberi kesan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang peduli dengan masalah mereka seperti pendidikan, karir, dan teknologi.


  • Dampak komunikasi terhadap mayarakat

Hal ini berdampak saat proses komunikasi politik Prabowo telah berubah, dan dia sekarang berbicara dengan Gen Z melalui media sosial, yang memengaruhi dinamika politik di Indonesia. Sebagian besar pemilih, generasi muda, lebih sering menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk mencari informasi.

Oleh karena itu, politisi yang dapat memanfaatkan media sosial dengan baik memiliki kemungkinan besar untuk mempengaruhi pendapat publik dan memenangkan hati pemilih muda. dengan politisi memengaruhi persepsi publik tentang calon pemimpin. Berhasil menarik perhatian Gen Z melalui gaya komunikasinya yang lebih santai dan dekat dengan kehidupan mereka menunjukkan betapa pentingnya menggunakan media dalam kampanye politik. Sebaliknya, media juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menguji kredibilitas dan konsistensi pesan politik, yang pada gilirannya memengaruhi pilihan politik pemilih.

Dengan reputasi tegas dan militeristis, Prabowo Subianto memulai karier politiknya dengan gaya komunikasi yang formal dan serius. Namun, Prabowo mulai menunjukkan perubahan besar dalam komunikasinya seiring waktu, terutama menjelang pemilihan 2019 dan 2024. Ia berharap dapat berinteraksi dengan generasi muda, terutama Gen Z, yang terkenal aktif di media sosial dan menyukai gaya komunikasi yang lebih santai dan akrab. Keterlibatan Prabowo dalam tren "joget gemoy", yang menjadi viral di media sosial, terutama di TikTok, adalah salah satu contoh perubahan gaya komunikasi Prabowo.

Prabowo yang mengikuti gerakan joget yang sedang populer di kalangan remaja dalam video tersebut. Untuk menunjukkan sisi humanis yang mudah diterima oleh generasi muda, tindakan ini merupakan strategi komunikasi yang cerdas. Dengan melakukan ini, Prabowo ingin menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin yang mampu mengikuti perkembangan zaman, dan dia juga ingin membangun hubungan dengan pemilih muda yang lebih sering menggunakan media digital. Interaksi langsung Prabowo dengan Gen Z melalui media sosial juga menunjukkan perubahan gaya komunikasi ini.

Dia mulai lebih aktif berinteraksi dengan publik melalui platform seperti Instagram dan TikTok, memberi pengikutnya kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat. Untuk menurunkan kesan tegas atau keras yang selama ini melekat pada dirinya, Prabowo mengunggah konten yang lebih ringan, seperti berbagi momen kebersamaan dengan teman atau keluarganya. Maka dari itu Prabowo berharap dapat mendapatkan simpati dari generasi muda yang selama ini mungkin merasa terasing dari komunikasi politik yang terkesan formal dan jauh dari kehidupan sehari-hari.

Hal ini menunjukkan bagaimana politisi dapat memanfaatkan media sosial untuk membangun citra yang lebih relevan dan inklusif di mata publik, terutama di kalangan pemilih muda.

Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan media massa dan teknologi digital telah mengubah komunikasi politik di era demokrasi modern, khususnya di Indonesia. Prabowo Subianto adalah contoh nyata dari perubahan ini, dengan memanfaatkan media sosial dan tren budaya populer seperti "joget gemoy", dia berhasil mengubah citranya dari sosok yang tegas dan militeristis menjadi pemimpin yang lebih dekat dan mudah diakses oleh publik.

Perubahan dalam gaya komunikasi ini menunjukkan upaya Prabowo untuk menarik pemilih muda dan peran penting media dalam membentuk opini publik dan memengaruhi dinamika politik. Politisi yang pandai menggunakan media sosial memiliki kemungkinan lebih besar untuk mempengaruhi persepsi publik dan memenangkan hati pemilih.

Oleh karena itu, komunikasi politik yang efektif di era komputer dan internet harus mampu menjembatani perbedaan antara politisi dan masyarakat, membangun hubungan yang lebih dekat dan relevan, dan memenuhi kebutuhan dan keinginan generasi muda yang semakin aktif di dunia maya.

Intinya Prabowo Subianto berhasil mengubah cara dia berkomunikasi politik dalam pemilihan sebelumnya dengan memanfaatkan kekuatan media sosial dan media konvensional. Ia tidak hanya membahas masalah politik yang signifikan, tetapi juga berusaha menghubungi generasi muda dengan cara yang lebih ramah, intim, dan santai.

Dimana Prabowo berusaha membangun citra yang lebih modern dan relevan melalui perubahan gaya komunikasi ini, terutama di kalangan pemilih muda yang sangat dipengaruhi oleh media sosial. Dengan menggunakan strategi komunikasi yang lebih inklusif ini, dia berhasil meningkatkan jangkauannya dan mendekatkan diri dengan pemilih yang sebelumnya mungkin merasa terasing dari politik formal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun