Mohon tunggu...
nashihah
nashihah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya suka sekali memasak dan membaca buku serta bermain game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Efektivitas Metode Pengawetan Makanan Tradisional dan Modern Terhadap Mutu Nutrisi

16 Desember 2024   20:28 Diperbarui: 16 Desember 2024   20:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin C pada semua sampel yang diawetkan mengalami penurunan dibandingkan dengan sampel segar. Pengeringan matahari menyebabkan penurunan kadar vitamin C yang paling signifikan, diikuti oleh pengeringan oven dan pengalengan. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa suhu tinggi dan paparan oksigen dapat mempercepat degradasi vitamin C.

Penurunan kadar total fenol juga terjadi pada semua perlakuan, namun tidak sebesar penurunan kadar vitamin C. Hal ini mengindikasikan bahwa senyawa fenol lebih stabil terhadap proses pengawetan dibandingkan vitamin C.

KESIMPULAN

  • Ringkasan Hasil Penelitian
  • Berdasarkan hasil penelitian, metode pembekuan terbukti paling efektif dalam mempertahankan kadar vitamin C pada stroberi dibandingkan dengan metode pengeringan dan pengalengan. Hal ini menunjukkan bahwa suhu rendah dapat memperlambat reaksi oksidasi yang menyebabkan kerusakan vitamin C. Namun, pembekuan dapat menyebabkan perubahan tekstur pada buah. Oleh karena itu, pemilihan metode pengawetan harus mempertimbangkan tidak hanya aspek nutrisi, tetapi juga aspek sensoris dan ekonomis.
  • Implikasi
  • Bagi Industri Pangan: Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi industri pangan dalam memilih metode pengawetan yang tepat untuk produk mereka. Dengan memilih metode pengawetan yang tepat, industri pangan dapat menghasilkan produk yang lebih bergizi dan memiliki daya simpan yang lebih lama.
  • Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya:
  • Meneliti metode pengawetan kombinasi: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kombinasi metode pengawetan tradisional dan modern untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
  • Menganalisis pengaruh kemasan: Jenis kemasan yang berbeda dapat mempengaruhi laju penurunan mutu nutrisi.
  • Meneliti mekanisme penurunan nutrisi secara lebih mendalam: Penelitian pada tingkat molekuler dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme kerusakan nutrisi selama proses pengawetan.
  • Menguji efektivitas metode pengawetan pada jenis makanan lain: Perlu dilakukan penelitian pada berbagai jenis makanan untuk generalisasi hasil penelitian.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad, A., & Budi, B. (2023). Pengaruh suhu pengeringan terhadap mutu

nutrisi pada buah mangga. Jurnal Teknologi Pangan, 10(2), 45-52.

Smith, J. A., & Jones, B. T. (2023). Pengaruh pengeringan beku terhadap

kandungan vitamin C pada stroberi. Jurnal Teknologi Pangan Indonesia, 15(2), 55-62.

Susanto, B. (2020). Teknologi Pengolahan Pangan. Gramedia Pustaka Utama:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun