Pemakaian pestisida menyebabkan pengaruh buruk dalam air karena dapat menyebabkan fisiologis dan perubahan perilaku dalam populasi ikan,. Pestisida masuk ke air melalui aliran atau pencucian tanah yang langsung ke air permukaan, yang dimana ditemukan dalam beberapa kasusu seperti pengedalian nyamuk. Sekitar 80% oksigen terlarut di sediakan oleh tanaman air dan diperlukan untun kelangsungan kehidupan akuatik.
Solusi Agar Penggunan Pestisida Tidak Mencemarkan Lingkungan Dan Meracuni Organisme Non-Target
Seperti yang kita tau pestisda terkadang memiliki dampak baik dan buruk, pestisida berdampak baik bagi pertanian tetapi berdampak buruk bagi lingkungan dan organisme non-target. Pestisida dapat menjangkau dan mengkontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari lokasi produksi dan penyimpanan. Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan hama dan gulma resistan terhadap pestisida. Dalam penerapannya, tidak semua pestisida sampai ke sasaran. Kurang dari 20% pestisida sampai ke tumbuhan. Selebihnya lepas begitu saja. Akumulasi dari pestisida dapat mencemari lahan pertanian dan apabila masuk dalam rantai makanan, dapat menimbulkan macam-macam penyakit, misalnya kanker, mutasi, bayi lahir cacat, dan CAIDS. Ada beberapa tumbuhan yang berguna sebagai biopestisida. Misalnya, tahi kotok (Tagetes Erecta Linn). Tumbuhan ini, selain berguna sebagai obat, dapat pula dipergunakan sebagai insektisda alami. Berdasarkan asalnya, bipestisida dapat dibedakan menjadi dua yakni pestisida nabti dan pestisida hayati. Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman baik dari daun, buah, biji atau akar yang senyawa atau metabolit sekunder dan memilki sifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu. Pestisida hayati merupakan formulasi yang mengandung mikeoba tertentu baik berupa jamur, bakteri, maupun virus yang bersifat antagonis terhadap mikroba lainnya atau menghasilkan senyawa tertentu yang bersifat racun baik bagi serangga (hama) maupun nematode (penyebab penyakit tanaman)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI