Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 7 Upacara Adat Kalimantan Timur, Unik dan Lestari

11 September 2019   10:25 Diperbarui: 23 Juni 2021   16:19 24872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari senibudayaku.com (11/12/2017), sebelum dilakukan upacara Beliatn didahului dengan penyembelihan beberapa ekor babi untuk diambil darahnya. Kemudian disiapkan patung-patung kecil yang melambangkan hantu pengganggu, ornamen janur, dan ramuan dari dadaunan. 

5. Nebe'e Rau

Foto: nobertamebang.blogspot.com
Foto: nobertamebang.blogspot.com
Upacara adat Nebe'e Rau merupakan upacara tahunan tanam padi di Kalimantan Timur. Upacara ini sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak atas ladang mereka yang bisa ditanami padi, dan berharap hasilnya berlimpah.

Menurut silontong.com (14/1/2019), upacara adat ini berlangsung selama satu bulan dengan menampilkan berbagai acara. Diawali dari memberi makanan kepada To'q atau sang raja kampung, untuk menjaga kampung tetap aman dan jauh dari kejahatan.

Dalam upacara adat Nebe'e terdapat beberapa tarian, seperti Lali Uga'l, yaitu sebuah tarian sakral. Kemudian ada tarian Hudo'q Apa'h dan tarian Henda'q Uling. Tarian tradisional ini hanya boleh ditampilkan didalam Lali Uga'l ini saja.

Hal ini disebabkan bahwa tarian ini merupakan cerita di masa lalu dijadikan sebagai pengusir hama, dari bentuk dan besarnya akan sangat membantu masyarakat Dayak dalam menjaga ladang dan hasil tanaman mereka.

Di Kalimantan Timur, upacara adat tanam padi juga dilakukaan di suku Dayak lainnya, dengan nama tersendiri. Seperti upacara Bob Jengau, yaitu upacara adat tanam padi suku Dayak Modang. Kemudian Hudoq dilakukan suku Dayak Kenyah, dan Dongei bagi suku Dayak Bahau.

6. Erau

Foto: jelajahsamboja.com
Foto: jelajahsamboja.com
Upacara adat Erau biasanya dilakukan sekali setahun. Upacara adat ini sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas melimpahnya hasil panen. Termasuk kedalam upacara adat tradisional Kalimantan Timur, tradisi Erau ini juga biasanya dilakukan sekali dalam setahun. Tujuan dari dilaksanakannya upacara ini sebagai bentuk dari rasa syukur mereka dengan hasil panenan yang berlimpah.

Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu, Erau merupakan hajatan besar bagi Kesultanan Kutai dan masyarakat di seluruh wilayah kekuasaannya yang kini mencakup sebagian besar wilayah Kalimantan Timur.

Pada awalnya, dijelaskan di laman indonesiakaya.com (30/8/2019), perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat. Di mana dalam perhelatan tersebut, rakyat dari berbagai penjuru negeri berpesta ria dengan mempersembahkan sebagian dari hasil buminya untuk dibawa ke Ibukota Kesultanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun