Dilansir dari senibudayaku.com (11/12/2017), sebelum dilakukan upacara Beliatn didahului dengan penyembelihan beberapa ekor babi untuk diambil darahnya. Kemudian disiapkan patung-patung kecil yang melambangkan hantu pengganggu, ornamen janur, dan ramuan dari dadaunan.Â
5. Nebe'e Rau
Menurut silontong.com (14/1/2019), upacara adat ini berlangsung selama satu bulan dengan menampilkan berbagai acara. Diawali dari memberi makanan kepada To'q atau sang raja kampung, untuk menjaga kampung tetap aman dan jauh dari kejahatan.
Dalam upacara adat Nebe'e terdapat beberapa tarian, seperti Lali Uga'l, yaitu sebuah tarian sakral. Kemudian ada tarian Hudo'q Apa'h dan tarian Henda'q Uling. Tarian tradisional ini hanya boleh ditampilkan didalam Lali Uga'l ini saja.
Hal ini disebabkan bahwa tarian ini merupakan cerita di masa lalu dijadikan sebagai pengusir hama, dari bentuk dan besarnya akan sangat membantu masyarakat Dayak dalam menjaga ladang dan hasil tanaman mereka.
Di Kalimantan Timur, upacara adat tanam padi juga dilakukaan di suku Dayak lainnya, dengan nama tersendiri. Seperti upacara Bob Jengau, yaitu upacara adat tanam padi suku Dayak Modang. Kemudian Hudoq dilakukan suku Dayak Kenyah, dan Dongei bagi suku Dayak Bahau.
6. Erau
Istilah "erau" berasal dari kata "eroh" yang dalam bahasa Melayu Kutai Tenggarong bermakna keramaian pesta ria, secara umum dapat dimaknai sebagai pesta rakyat. Dahulu, Erau merupakan hajatan besar bagi Kesultanan Kutai dan masyarakat di seluruh wilayah kekuasaannya yang kini mencakup sebagian besar wilayah Kalimantan Timur.
Pada awalnya, dijelaskan di laman indonesiakaya.com (30/8/2019), perhelatan ini berlangsung selama 40 hari 40 malam dan diikuti oleh segenap lapisan masyarakat. Di mana dalam perhelatan tersebut, rakyat dari berbagai penjuru negeri berpesta ria dengan mempersembahkan sebagian dari hasil buminya untuk dibawa ke Ibukota Kesultanan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!