Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi

29 Agustus 2019   22:03 Diperbarui: 29 Agustus 2019   22:17 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Justru itu, Ki Sanak! Ini pemberian sahabat karibku, tidak pantas kan kujual?"

"Tapi keris sebagus ini sayang bila tak diberi warangka. Apa kamu sanggup memberi warangka yang cocok untuknya?"

Kebo Ijo tak mempedulikan lagi omongannya. Ia teruskan berjalan meninggalkan orang itu, kemudian berjalan menuju ke sudut lain alun-alun Tumapel.

Malam itu begitu pekat dan senyap. Kebo Ijo telah pulas mengunyah mimpi-mimpinya. Raut wajahnya masih menampakkan sisa-sisa rasa bangga karena telah memiliki sebuah keris ampuh pemberian Ken Arok. Semua orang kagum oleh katuranggan dan pamor keris buatan Empu Gandring itu.

Diam-diam Ken Arok menyelinap ke dalam istana. Segera dicarinya peraduan Akuwu Tunggul Ametung. Begitu diketemukan serta-merta Ken Arok mengendap-endap mendekati Akuwu. Dengan sebuah tikaman keras tangan Ken Arok, keris Empu Gandring menancap tepat di jantung Akuwu. Seketika tewaslah Akuwu dengan keris masih menancap di dadanya.

Begitu pagi merekah, gemparlah Tumapel dengan tewasnya sang Akuwu. Tak pelak lagi, orang-orang Tumapel menuduh Kebo Ijo sebagai pembunuh Akuwu. Mereka yakin karena Ken Arok memperlihatkan keris milik Kebo Ijo yang menancap di dada Tunggul Ametung.

"Bukan saya, bukan saya pembunuhnya!"

"Bohong! Bohong!" suara ramai orang-orang di alun-alun.

"He, Kebo Ijo! Teganya kau membunuh junjungan kita?"

"Bukan aku Ken Arok!"

"Tapi ini keris milikmu bukan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun