Mohon tunggu...
Narwan Eska
Narwan Eska Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemahat Rupadhatu

Berkelana di belantara sastra, berliterasi tiada henti

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pasien Kamar 10

2 Agustus 2019   07:34 Diperbarui: 2 Agustus 2019   07:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: hellosehat.com

SUDAH seminggu ini aku ditugaskan di Rumah Sakit Umum di kota ini. Sebagai seorang dokter pemerintah memang baru kali ini aku ditugaskan di sebuah rumah sakit besar. Sebelumnya aku bertugas diperbantukan di sebuah rumah sakit pembantu di kota asalku, yang tak jauh dari kota ini.

"Selamat pagi dokter?"

Sapa lembut pasien kamar 10 kepadaku. Dia seorang ibu seumuran ibuku. Sudah seminggu ini dia kurawat. Sakit karena kecelakaan. Selain luka parah saat dibawa ke ruang IGD, salah satu kakinya cidera. 

Meski sudah seminggu berbaring, pasienku ini belum juga banyak bicara. Hanya menyapa dengan ucapan selamat pagi, selamat siang, atau selamat sore kepadaku.

Namun ada sesuatu yang membuatku kadang kikuk setiap memeriksanya. Dia menatap wajahku tiada lepas. Seolah dia mengenaliku namun enggan berkata-kata. Seperti pagi ini, dia mengucapkan salam dengan lembut. Tapi kali ini beda, dia mulai bercerita. Tentang kenapa dia kecelakaan hingga harus dirawat di rumah sakit ini.

"Sudikah dokter menemani saya selepas dinas nanti?"

"Maaf Ibu, saya sudah janji dengan suami dan anak saya, sore nanti mau membelikan mainan."

"Tolonglah dokter, kali ini saja."

"Coba nanti saya ijin suami dulu Ibu..."

Aku ingin sekali menghiburnya, namun aku juga tidak ingin mengecewakan anakku. Ada getaran aneh tatkala ibu ini memintaku menemani sambil memegang tanganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun