Mohon tunggu...
Narul Hasyim Muzadi
Narul Hasyim Muzadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Language education

Belajar mencoret

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa yang Terdekat Sering Menjadi Tempat Pelampiasan?

29 Januari 2025   04:20 Diperbarui: 29 Januari 2025   15:25 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, kurangi ekspektasi yang terlalu tinggi. Keluarga adalah manusia biasa yang juga punya batas kesabaran. Jangan selalu berpikir mereka harus memahami kamu, karena hubungan yang sehat itu melibatkan dua arah.

Semua tentang Pilihan

Di akhir hari, semuanya kembali ke pilihan kita. Apakah kita mau terus menerus menjadikan keluarga sebagai “sasaran” emosi negatif, atau mencoba menjadi versi terbaik dari diri kita juga untuk mereka?

Ingat, hubungan dengan keluarga itu investasi jangka panjang. Apa yang kita tanam sekarang akan kita petik di masa depan. Kalau kita mulai menanam benih kesabaran dan pengertian, hubungan dengan keluarga akan jadi lebih harmonis.

Sebaliknya, kalau kita terus membiarkan konflik kecil berkembang tanpa penyelesaian, hubungan itu bisa perlahan memudar. Jadi, sebelum terlambat, yuk sama-sama belajar untuk lebih sabar ke keluarga. Bagaimanapun juga, mereka adalah “rumah” kita yang sebenarnya.

Seperti kata Michael Ungar, “Keluarga adalah tempat kita belajar mencintai dengan segala ketidaksempurnaan.” Jadi, mari belajar mencintai mereka, sama seperti kita ingin dicintai.

Referensi

  • Gottman, J. M. (1999). The Seven Principles for Making Marriage Work. New York: Harmony Books.
  • Ungar, M. (2019). Change Your World: The Science of Resilience and the True Path to Success. Toronto: Sutherland House Books.
  • Sheidow, A. J., Henry, D. B., Tolan, P. H., & Strachan, M. K. (2014). The Role of Stress Exposure and Family Functioning in Internalizing Outcomes of Urban Families. Journal of child and family studies, 23(8), 1351–1365. https://doi.org/10.1007/s10826-013-9793-3

Pena Narr, Belajar Mencoret...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun